Pages

Thursday, March 14, 2019

Baznas Jateng Berikan Pelatihan Kewirausahaan Bagi Keluarga

Pelatihan tersebut diikuti 70 peserta dari tujuh kabupaten/kota se-Solo Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar pelatihan dasar dan teknis kewirausahaan bidang industri makanan bagi keluarga fakir miskin se-wilayah eks Karesidenan Surakarta di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Jl Ir Sutami, Solo, Kamis-Ahad (14-17/3). Pelatihan tersebut diikuti 70 peserta dari tujuh kabupaten/kota se-Solo Raya.

Pelatihan tersebut bekerja sama dengan P2MKP Alang-Alang Tumbuh Subur Boyolali. Selama empat hari, para peserta akan mendapatkan materi dan praktek. Selain itu, setiap peserta juga diberikan oven secara gratis sebagai modal membuka usaha di rumah masing-masing.

Ketua Panitia Pelatihan, Rajimin, mengatakan, latar belakang kegiatan tersebut dari pendalaman dan evaluasi survei kemiskinan di Jateng sebesar 11,19 persen yang ditargetkan pada akhir pemerintahan Gubernur Ganjar Pranowo akan ditekan menjadi satu digit. Sehingga program kerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dipadukan dengan kegiatan Baznas Jateng dalam hal pengentasan kemiskinan.

Nantinya, peserta akan mendapatkan 20 persen teori dan 80 persen praktek. Pelatihan tersebut merupakan kedua kalinya di Solo Raya, dimana pelatihan angkatan pertama dilaksanakan di Boyolali.

"Pelatihan ini mudah-mudahan bermanfaat dan sekaligus membantu pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah," kata Rajimin di acara pembukaan Pelatihan Dasar dan Teknis Kewirausahaan di TBJT, Solo, Kamis (14/3).

Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Daroji, mengatakan, tingkat kemiskinan di Jateng masih 11,19 persen. Sehingga Baznas bertekad untuk terus menurunkan angka tersebut.

Menurutnya, sudah sejak tahun lalu Baznas menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi fakir miskin. Sampai saat ini, sudah tujuh sampai delapan kali pelatihan digelar dari berbagai bidang. Antara lain, pelatihan membuat kue, budidaya ikan lele, cacing, dan sebagainya.

"Tujuannya untuk mengangkat mereka-mereka yang perlu diangkat sisi ekonominya supaya mereka tidak menjadi mustahik terus, suatu saat bisa menjadi muzaki," terang Daroji.

Daroji menilai, jika pelatihan tersebut digelar di setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah, maka dampaknya akan segera terlihat. Dia berharap kegiatan tersebut menjadi pemicu Baznas di kabupaten/kota dalam hal pengentasan kemiskinan.

Setelah mengikuti pelatihan, para alumni akan dipantau terus perkembangannya oleh Baznas. Sehingga bisa diketahui kendala para alumni dalam membuka usaha.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Solo, Said Romadhon, menyatakan Pemkot memberikan apresiasi terhadap kegiatan pelatihan yang digelar Baznas. "Mudah-mudahan bisa ditiru Baznas Kota Solo. Baznas itu tugas pokok fungsinya mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.

Said mengatakan, selama ini Pemkot Solo melalui Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perdagangan, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan juga telah melakukan pelatihan-pelatihan bagi keluarga kurang mampu. Tingkat kemiskinan di Kota Solo sekitar 10 koma sekian persen dinilai menjadi tanggung jawab pemerintah dan semua pihak.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2u7Wppe
March 14, 2019 at 03:04PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2u7Wppe
via IFTTT

No comments:

Post a Comment