Pages

Tuesday, April 30, 2019

Persib Coba Gunakan 100 Persen Tiket Online

Persib Bandung akan mencoba gunakan tiket online dalam setiap pertandingan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung akan mencoba pemesanan tiket online secara total. Uji coba 100 persen tiket akan dilakukan pada laga leg kedua babak delapan besar Piala Indonesia kontra Borneo FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (4/5).

General Coordinator Panitia Pelaksana Pertandingan, Budi Bram Rachman mengakui Persib termasuk terlambat dalam penggunaan tiket online. Menurutnya, tim besar lain sudah menggunakan sistem tersebut jauh sebelum Persib.

"Kemarin ada rencana untuk dijual secara online, kita akan cetak 25 ribu lembar," kata Bram di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (4/5).

Laga ini dijadikan uji coba sebelum kompetisi Liga dimulai. Kemudian hasil pertandingan akan dievaluasi sehingga ketika Liga dimulai tidak ada lagi masalah.

"Jadi gini, kan era digital sekarang ini. Tapi inikan bahwa nanti akan lebih mudah, akan dipermudah, tidak ada penukaran tiket lagi di lapangan," katanya.

Memang, jalur pembelian tiket Persib termasuk rumit. Karena dalam pembelian tiket, calon penonton harus menukar tiket elektronik dengan tiket asli. Penukaran dilakukan di tempat terbilang jauh dari stadion.

Penggunaan tiket online ini diakui Bram akan memunculkan pro kontra sendiri. Termasuk penjualan tiket di tribun komunitas penonton yang selama ini dijual secara internal.

"Kita paham, pasti ada pro kontra. Ada yang susah masuk, ini kita sudah jauh hari disosialisasikan di web kita termasuk cara pemesanan. Kita sudah sampaikan di web," katanya.

Di sisi lain, permasalahan muncul ketika Persib akan bertemu dengan tim besar atau pertandingan dengan tensi tinggi. Bram menyebut sudah mengantisipasi hal tersebut.

"Pasti kan untuk tim tamu harus ada alokasi, ada teksnis tersendiri. Nanti teknisnya akan lebih praktis untuk itu. Tapi kan ada presentase buat mereka, seperti apa. Kita sudah lakukan antisipasi," kata Bram.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2IQ3UKG
April 30, 2019 at 08:10PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2IQ3UKG
via IFTTT

AS Sebut Ikhwanul Muslimin sebagai Organisasi Teroris Asing

Pemerintah AS sebut Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris asing

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandai kelompok Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris asing. Gedung Putih dalam pernyataannya mengatakan hal tersebut pada Selasa (30/4), yang berarti dapat memberikan sanksi terhadap gerakan Islamis tertua Mesir itu.

"Presiden telah berkonsultasi dengan tim keamanan nasional dan para pemimpinnya di kawasan yang berbagi keprihatinannya, dan penunjukan ini sedang berjalan melalui proses internal," ujar sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders sepeti dikutip Channel News Asia, Selasa.

Sebelumnya, New York Times pernah membahas bahwa Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi meminta Presiden AS Donald Trump untuk membuat penunjukkan, yang sudah dilakukan Mesir, dalam pertemuan pribadi atas kunjungan ke Washington pada 9 April.

Setelah pertemuan tersebut, Trump memuji Sisi sebagai presiden yang luar biasa. Hal itu dilihat ketika kelompok bipartisan anggota parlemen AS mengkhawatirkan catatan Sisi soal hak asasi manusia. Termasuk upaya untuk mempertahankan selama bertahun-tahun dan merencanakan pembelian senjata Rusia.

Sisi menggulingkan Presiden Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin pada 2013 dan terpilih sebagai presiden pada tahun berikutnya. Ia telah mengawasi tindakan keras terhadap oposisi Islam dan oposisi liberal di Mesir.

Sementara Ikhwanul berkuasa dalam pemilihan bebas modern pertama Mesir pada 2012, setahun setelah otokrat lama Hosni Mubarak digulingkan dalam pemberontakan rakyat. Namun demikian, gerakan ini sekarang dilarang, dan ribuan pendukungnya dan banyak dari kepemimpinannya telah dipenjara.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2J4ChNk
April 30, 2019 at 08:09PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2J4ChNk
via IFTTT

Eusebio Di Francesco Masuk Bursa Pelatih AC Milan

Mantan pelatih Roma, Eusebio Di Francesco disebut berpeluang jadi pelatih baru Milan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebersamaan Gennaro Gattuso bersama AC Milan dikabarkan akan segera berakhir. Manajemen Rossoneri dilaporkan telah mencari sosok pelatih baru untuk menggantikan Gattuso pada musim depan.

Gazzetta dello Sport melaporkan Gattuso hanya akan bersama Milan hingga akhir musim ini, dan dipastikan meninggalkan San Siro musim depan. Eusebio Di Francesco dikabarkan menjadi nama paling kuat untuk menggantikan Gattuso.

Para direktur Rossoneri menilai, Di Francesco sebagai sosok yang paling tepat. Mantan pelatih AS Roma itu dinilai mampu bekerja dan mengembangkan para pemain muda. Meski menjadi calon kuat, namun Milan belum memberikan tawaran resmi kepada Di Francesco.

Selain Eusebio Di Francesco, nama Antonio Conte juga santer disebut-sebut sebagai kandidat calon pelatih Milan. Selain itu, nama Maurizio Sarri juga masuk dalam bursa calon pelatih Rossoneri.

Nama Leonardo Jardim, juga masuk dalam bursa, termasuk nama mantan pelatih Inter Milan. Termasuk nama pelatih Sampdoria saat ini, Marco Giampaolo.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VA25aO
April 30, 2019 at 08:02PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VA25aO
via IFTTT

Pajak UMKM Ditarget Naik Rp 100 Miliar

Penerimaan pajak UMKM dinilai akan naik seiring fasilitas dan insentif perpajakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan menargetkan penerimaan perpajakan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah naik sebesar Rp 100 miliar dari tahun lalu menjadi Rp 5,8 triliun. Pihaknya optimistis, penerimaan perpajakan akan naik seiring sejumlah fasilitas permodalan dan insentif perpajakan yang telah diberikan.

Tahun lalu, Kemenkeu mencatat penerimaan pajak UMKM mencapai Rp 5,7 triliun dari total penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.315,9 triliun. “Ya kita targetkan tahun ini paling tidak mencapai Rp 5,8 trilin. UMKM di Indonesia jumlahnya memang sangat banyak tapi kan tidak masuk kategori wajib pajak,” kata Robert di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (30/4).

Mengutip statistik Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat 62.922.617 badan usaha di Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 58.627 (0,09 persen) merupakan usaha menengah, 757.090 (1,20 persen) usaha kecil, dan 62.106.900 (98,7 persen) termasuk usaha mikro.

Namun, dari jumlah itu, Robert memaparkan saat ini baru terdaftar sekitar 1,8 juta UMKM yang menjadi wajib pajak di Indonesia. Ia mengatakan, meskipun jumlah UMKM di Indonesia mencapai puluhan juta, tidak semuanya masuk kategori wajib pajak berdasarkan tingkat penghasilannya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, sejauh ini posisi kepatuhan pajak di Indonesia baru mencapai 71 persen atau sekitar 12,5 juta dari total jumlah wajib pajak di Indonesia. Jika ditelisik lebih dalam, pembayaran pajak di Indonesia didominasi oleh penerimaan korporasi.

Menurut dia, hal itu yang membuat situasi dan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kadang kala mengikuti siklus ekonomi. Ketika ekonomi meningkat, penerimaan pajak ikut terdorong. Namun, ketika siklus tengah melambat, penerimaan pajak ikut menyusut. Hal itu dikarenakan pola korporasi yang tergantung pada kondisi ekonomi.

Sementara, Sri menilai, pembayar pajak yang jumlah pajaknya relatif kecil, seperti UMKM jauh lebih tahan. Itu sebabnya, pihaknya meminta Dirjen Pajak untuk dapat meningkatkan penerimaan perpajakan dengan basis wajib pajak yang lebih luas, khususnya UMKM. Namun, dengan catatan layanan yang amkin murah dan efisien sehingga UMKM tak lagi mengeluh untuk sekadar memenuhi kewajiban.

“Ini yang saya harap dari Dirjen Pajak. Bagaimana mempermudah para pelaku wajib pajak UMKM,” ujarnya.

Dia mengatakan, program Business Development Services (BDS) yang dilakukan Ditjen Pajak bersama 21 BUMN diharapkan dapat mengangkat status UMKM dari usaha yang informal menjadi formal. UMKM, kata dia, harus dapat melakukan transformasi diri serta memiliki kesadaran untuk mengukur kemampuan usaha yang dijalan.

Meski begitu, Sri menekankan, dorongan agar UMKM yang mayoritas merupakan usaha informal menjadi formal bukan berarti akan mendapatkan banyak beban dan pengeluaran. Menurut dia, hal tersebut yang kerap kali membuat para pelaku UMKM di Indonesia enggan untuk menjadikan status usahanya menjadi formal.

“Usaha formal dinilai bahwa akan ada berbagai konsekuensi yang nantinya menjadi beban dan biaya. Ini menjadi tantangan kita semua. Sebab, kalau tidak ada langkah yang tepat mereka UMKM tidak akan pernah naik ke permukaan,” ujar Sri.

Oleh karena itu, program-program pembinaan yang dilakukan oleh DJP seyogyanya bukan hanya memperhatikan dari sisi pajak. Namun, adanya BDS bisa membantu UMKM untuk bertransformasi lebih besar dan nantinya akan memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia.

“Saya berharap Dirjen Pajak mampu memperkuat pelayanan pajak yang mudah karena ini jadi kunci penting. Kalau orang masih ketakutan dan merasa sulit berhubungan dengan pajak, maka Dirjen Pajak masih memiliki pekerjaan rumah yang besar,” ujarnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2UKKJU5
April 30, 2019 at 08:02PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2UKKJU5
via IFTTT

Agar Puasa Ramadhan tak Sia-sia

Supaya puasa Ramadhan tak sia-sia, menjauhlah dari perbuatan yang batalkan pahala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Banyak sekali orang yang berpuasa, tetapi tidak ada yang diperolehnya dari puasa itu kecuali hanya lapar dan haus saja (tak berpahala)." Demikian diriwayatkan Nasa'i dan Ibnu Majah.

Ada perbedaan di antara para ulama dalam memaknai hadis ini. Sebagian berpendapat bahwa orang yang hanya mendapat lapar dan haus dari puasanya adalah orang yang berbuka dengan makanan haram.

Ada pula yang mengatakan bahwa orang itu adalah mereka yang menahan diri dari makanan halal, lalu berbuka dengan memakan daging manusia, sebab ia senang ber-ghibah. Ada pula yang mengartikan bahwa orang tersebut adalah mereka yang tidak menjaga anggota badannya dari perbuatan maksiat.

Semua pendapat tersebut boleh jadi benar, karena berbuka dengan makanan haram, ber-ghibah, dan tidak menjaga anggota badan dari berbuat maksiat adalah perbuatan haram. Dan, inilah yang diungkapkan Imam Al Ghazali dalam Ihya 'Ulumuddin bab Shaum.

Pertanyaannya, bagaimana agar kita tidak termasuk orang yang berpuasa, tapi tidak mendapat apapun selain lapar dan haus? Dengan kata lain, bagaimana agar ibadah puasa ini bisa mengantarkan kita pada derajat takwa, seperti terungkap dalam QS Al Baqarah ayat 183?

Jalan supaya Puasa tak Sia-sia

Setidaknya ada empat hal yang harus kita lakukan. Pertama, memperbarui niat (tajdidun niyat). Rasul SAW mengungkapkan bahwa setiap amal tergantung pada niat dan setinggi-tingginya amal adalah yang ikhlas. Jadi, agar tidak merugi dalam puasa, kita harus meluruskan niat puasa ini.

Niat kita seratus persen hanya untuk Allah. Bukankah Allah SWT berfirman dalam sebuah hadis Qudsi, "Maka puasa itu adalah karena Aku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya" (HR Bukhari Muslim).

Kedua, persiapan ilmu. Agar puasa kita tidak sia-sia kita harus memiliki ilmunya, termasuk di dalamnya fikh shaum yang mengajarkan syarat, rukun, dan hal yang dapat membatalkan puasa. Semakin kita paham serba-serbi ibadah puasa, niscaya akan semakin mantap dan berkualitas pula puasa kita.

Sebaliknya tanpa ilmu itu, puasa kita tak akan berkualitas. Imam Ali bin Abi Thalib KW berkata bahwa sebuah amal yang tanpa didasari ilmu, maka amal tersebut tertolak.

Ketiga, menahan diri dari hal yang membatalkan dan menghilangkan pahala puasa (al-imsak). Kemampuan menahan diri adalah buah dari ilmu. Apa saja yang membatalkan puasa? Di antaranya makan, minum, muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri di siang hari, ataupun mengubah niat.

Lalu apa yang membatalkan pahala puasa? Itu banyak berkaitan dengan tidak terjaganya anggota badan, pancaindra, bahkan hati dan pikiran dari maksiat. Bergunjing, dusta, memfitnah, melamunkan hal-hal negatif, melihat hal yang diharamkan, mencuri, marah. Itu semua termasuk perbuatan yang membatalkan pahala puasa.

Keempat, menghidupkan Ramadhan dengan amalan-amalan yang dicontohkan Rasulullah SAW (al-ihya ar-Ramadhan). Ramadhan adalah bulannya Alquran (syahrul Quran), maka kita hidupkan Ramadhan ini dengan membaca, menghafal, mengkaji, mengajarkan, dan mengamalkan Alquran tersebut.

Ramadhan adalah bulan puasa (syahrul shiyam), maka kita hidupkan Ramadhan dengan berpuasa dan menahan diri dari hal-hal yang diharamkan. Ramadhan adalah bulan kasih sayang (syahrul rahmah), maka kita hidupkan Ramadhan dengan saling menyayangi, saling memaafkan, dan saling memberi. Ramadhan pun adalah bulan amal (syahrul 'amal), maka kita hidupkan Ramadhan ini dengan amal-amal kebajikan. Wallahu a'lam bish-shawab.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2ZNJdVc
April 30, 2019 at 08:01PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ZNJdVc
via IFTTT

Ramadhan Sebentar Lagi

Suasana penuh ketaatan yang terbentuk di bulan suci mempererat ukhuwah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustaz Cahyadi Takariawan     

Tinggal beberapa hari lagi, Ramadhan akan segera tiba. Saat indah yang sangat dinantikan oleh seluruh Muslimin di seluruh dunia dengan penuh rasa gembira. Di dalamnya ada pengampunan, ada barakah, ada lailatul qadr dan ada kemenangan, insya Allah. Marhaban, ahlan wa sahlan ya Ramadhan!

Di bulan Ramadhan, seluruh umat Islam di berbagai tempat melaksanakan ibadah puasa. Jika kita kaji menyeluruh, puasa memiliki nilai pendidikan yang amat tinggi dalam pembentukan kesalihan individu dan sosial. Sejak dari menahan hawa nafsu, membiasakan disiplin dan teratur, melatih kesabaran, melatih kekuatan fisik, bahkan juga menumbuhkan rasa kebersamaan (ta'awun) dan persatuan.

Di antara hal yang amat dijaga ketika puasa adalah syahwat perut dan kemaluan, dua hal yang sering menjerumuskan manusia. Oleh karena itu makan, minum dan melakukan hubungan suami istri adalah hal yang membatalkan puasa.

Syahwat perut dan kemaluan merupakan dua kecenderungan yang amat kuat pada diri manusia. Jika diperturutkan, banyak menjerumuskan manusia ke lembah nista.

Pencurian, penipuan, korupsi bisa terjadi karena syahwat perut yang senantiasa diperturutkan. Penyelewengan seksual, hamil sebelum nikah, perselingkuhan, perkosaan terjadi karena syahwat kemaluan yang dlperturutkan. Dengan puasa, melatih manusia mengatur dan mengendalikan desakan nafsu agar tidak menimbulkan kerusakan, bahkan membuahkan barakah.

Rasulullah saw memberikan jaminan surga kepada siapapun yang dapat menjaga kedua syahwat itu. ''Barangsiapa menjamin kepadaku apa yang berada antara kedua rahangnya dan apa yang berada di antara kedua pahanya, maka aku akan menjamin kepada surga."

Puasa juga efektif dalam mengendalikan lisan. Tidak layak bagi seseorang yang puasa mengeluarkan kata-kata kotor, keji, dusta ataupun perkataan yang tidak manfaat.

Rasulullah saw bersabda, "Apabila salah seorang dari kamu berpuasa, janganlah ia berkata kotor dan kasar. Jika seseorang mencari atau menyerangnya, hendaklah ia mengatakan: Aku sedang puasa."

Rasulullah saw mengingatkan puasa seseorang tidak diperlukan Allah jika masih ada ucapan dusta dan amalan yang jahat. "Barangsiapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan amal jahat, Allah tidak butuh kepada ia meninggalkan makan dan minum."

Dalam bulan Ramadhan ini kita dididik secara efektif untuk menjadi manusia yang memiliki kebersihan jiwa. Maka merugilah mereka yang berpuasa hanya karena kebiasaan dan rutinitas. Mereka berpuasa, tetapi jiwanya tetap kotor, amalannya jelek, perkataannya keji dan kasar.

Mereka itu seperti dikatakan Nabi saw: "Berapa hanyak orang yang puasa tetapi dari puasanya itu tidak mendapatkan kecuali lapar dan dahaga. Dan berapa banyak orang yang bangun malam (tarawih) tetapi dari bangunnya itu tidak mendapatkan kecuali keletihan berjaga.''

Ramadhan juga melatih kesabaran jiwa, kekuatan dan kepatuhan kepada ajaran Sang Pencipta. Lapar, dahaga dan letih di siang hari panas akan meneguhkan kesabaran kaum muslimin dalam mentaati perintah Allah, sekaligus persiapan menghadapi masa- masa sulit, yang bisa datang setiap saat. Sabar dalam segala kondisi ini merupakan ciri orang yang bertaqwa (Al Baqarah: 177).

Sayid Qutb memberikan penjelasan, "Puasa adalah medan pemantapan kehendak dan keinginan yang kuat. Sarana bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya melalui taat dan patuh. Arena melepaskan gangguan-gangguan jasmaniyah dan rohaniyah sebagai manifestasi dari kecenderungan untuk mendapatkan ridha-Nya.''

Suasana penuh ketaatan yang terbentuk di bulan suci mempererat ukhuwah dan menciptakan rasa solidaritas. Mereka yang mendapat amanah kekayaan dari Allah bisa merasakan lapar dan dahaga sehingga muncul kecintaan dan kasih sayang sesama manusia. Akhirnya mereka membayarkan zakat dan memberikan infaq sebagai wujud ketundukan kepada Allah Ta'ala.

Marilah kita tanyakan kepada diri kita masing-masing. Sudahkah kita siap menjalan ibadah puasa? Sudahkah kita siap untuk bersungguh-sungguh dalam pengendalian diri melalui puasa?

Sudahkah kita siap untuk menjadikan puasa sebagai sarana pembentukan pribadi muslim yang shalih? Mari kita mulai dari diri sendiri untuk mengawali kebaikan masyarakat. Jika Setiap muslim memiliki kesalihan individu, kesalihan masyarakat akan terbentuk, insya Allah.

Semoga Allah memberi keberkahan Ramadhan tahun ini pada kita semua sehingga menggapai ketakwaan, amin.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VzuQ7C
April 30, 2019 at 07:50PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VzuQ7C
via IFTTT

Pengamat: Pemindahan Ibu Kota Bukan Persoalan Mendesak

Hal yang penting sekarang ini, yakni mendorong daerah lain untuk maju.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengamat komunikasi politik asal Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo menilai rencana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta bukan merupakan persoalan yang mendesak. Menurut dia, hal yang penting sekarang ini, yakni mendorong daerah lain untuk maju. 

Menurut dia, salah satu upaya untuk memajukannya, antara lain, diberikan anggaran memadai dan tidak semua anggaran negara dikelola di Jakarta. Dengan demikian, ia mengatakan, tidak muncul persoalan disparitas pembangunan.

Misalnya, Kementerian Kehutanan bisa membuka, seperti kantor aktivitas di Kalimantan atau Kantor Kementerian Budaya dan Pariwisata membuat aktivitas di daerah utama, seperti Bali atau Yogyakarta. "Jadi, yang diperlukan sekarang kebijakan pembangunan kementerian dibawa ke daerah sehingga daerah kebagian kue pembangunan," ucap dosen FISIP Unair tersebut kepada wartawan di Surabaya, Selasa (30/4).

Kalau semua urusan dikelola dari Jakarta, lanjut dia, daerah lain tidak akan pernah bisa berkembang. "Sekali lagi, ini bukan salahnya Jakarta jadi ibu kota, melainkan pengelolaan yang berbagi dengan daerah yang belum jalan," katanya.

Menurut Sukowi, sapaan akrabnya, sebenarnya wacana tersebut sudah lama. Bahkan, ia mengatakan, presiden pertama RI Bung Karno juga pernah melontarkan ide tersebut, kemudian pada tahun 1980-an juga pernah dibahas.

Selain itu, kepala Pusat Informasi dan Humas Unair tersebut juga berpendapat pemindahan Ibu Kota akan membawa banyak konsekuensi. Misalnya, berbiaya banyak, membutuhkan dana membangunan infrastruktur, serta waktu yang tidak singkat.

Sebelumnya, pada hari Senin (29/4), Presiden telah memimpin rapat bertopik "Tindak Lanjut Rencana Pemindahan Ibu Kota". Dalam rapat itu, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro memaparkan kajian Bappenas mengenai pemindahan Ibu Kota pemerintahan dengan tiga opsi, lalu Jokowi memilih memindahkan Ibu Kota ke luar Pulau Jawa.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2LcMb27
April 30, 2019 at 07:50PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2LcMb27
via IFTTT

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Pil Ekstasi dari Jerman

Sebanyak 999 butir pil ekstasi digagalkan penyelundupannya dari Jerman ke Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Bea Cukai Ngurah Rai, Bali, telah menggagalkan upaya penyelundupan 994 butir pil ekstasi yang dikirim dari Jerman ke Bali. Ekstasi tersebut dikirim dengan menggunakan jasa pos pada 4 April 2019.

"Petugas Bea Cukai curiga terhadap paket kiriman asal Jerman dengan nomor karal CY515287754DE," kata Kabid Penindakan dan Penyidikan Kanwil DJBC Bali, NTB dan NTT Husni Syaiful, di Kuta, Badung, Bali, Selasa.

Menurut Husni, petugas mencurigai sebuah paket kiriman asal Jerman dengan nama pengirim AllGames4You Online Shop Langenberger Str 43645277 Essen. Penerima tertera atas nama Mellisa Toro.

Kecurigaan petugas didasarkan atas informasi intelijen yang diterima dari KPPBC Tipe C Pasar Baru dan hasil pencitraan mesin X-Ray paket kiriman. Petugas kemudian melakukan pemeriksaan mendalam dan menemukan 994 pil berwarna cokelat muda bergambar gorila dan terdapat tulisan DK dengan berat total 475,48 gram netto.

"Berdasarkan hasil uji di Laboratorium Bea Cukai Ngurah Rai, pil-pil tersebut dinyatakan positif merupakan bahan narkoba jenis MDMA/ekstasi," kata Husni.

Pada 8 April 2019, Bea Cukai bersama dengan Kepolisian Resor Kota Denpasar dan Satuan Tugas Counter Transnational Organized Crime, bersinergi menelusuri temuan itu pada alamat penerima paket kiriman. Berdasarkan hasil control delivery, terungkap bahwa alamat yang tertera di paket kiriman adalah alamat sebuah kantor virtual,jasa persewaan alamat perkantoran secara maya.

Seorang karyawan kantor tersebut, yang menerima paket barang dari petugas pos, kemudian mengaku bahwa paket tersebut adalah milik seorang klien bernama Melissa Toro alias Fany. Upaya control delivery tetap dilakukan oleh tim gabungan, hingga akhirnya pada 10 April 2019, dua orang pria WNI berinisial berinisial RSRK (27) dan KAWDY (26) selaku penerima barang berhasil diamankan.

"Saat ditimbang, barang bukti yang diamankan petugas beratnya diketahui 475,48 gram netto, yang merupakan sediaan narkotika MDMA," ujarnya.

Apabila ditaksir dalam bentuk uang, menurut dia, barang bukti tersebut memiliki nilai edar mencapai Rp 214 juta dan dapat menjadi konsumsi 2.378 orang. Sementara itu, Waka Polresta Denpasar, AKBP Benny Pramono mengungkapkan, kedua pelaku yang ditangkap ini berencana mengedarkan di Denpasar dan rencana akan dijual menyebar ke seluruh Bali.

"Kami akan melakukan penyelidikan siapa siapa yang memesan barang ini dan dibawa kepada siapa. Menurut pengakuan kedua tersangka mengaku mendapat upah Rp 3 juta jika berhasil mengirim barang itu. Kami masih melakukan pendalaman ada indikasi," katanya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VABqdL
April 30, 2019 at 07:48PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VABqdL
via IFTTT

Inter Siap Tukar Icardi dengan Moise Kean

Inter Milan dilaporkan tertarik untuk mendapatkan striker muda Juventus Moise Kean.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inter Milan dilaporkan telah mengadakan pembicaraan untuk mengontrak striker muda Juventus Moise Kean. Inter siap menukar Kean dengan Mauro Icardi.

Menurut Corriere dello Sport, pejabat Inter Milan Beppe Marotta dan Piero Ausilio telah berbicara dengan agen Kean, Mino Raiola. Kontrak penyerang muda Italia itu di Bianconerri akan berakhir tahun depan, Nerazzurri dikabarkan akan memanfaatkan peluang itu untuk mendapatkan Kean dengan status bebas transfer.

Juventus sendiri dikabarkan tengah berusaha mengajukan kontrak baru untuk pemain berusia 19 tahun itu. Direktur olahraga Juventus Fabio Paratici kemungkinan tertarik jika Inter menawarkan Icardi dan Milan Skriniar untuk dibarter dengan Kean.

Sejauh ini, Kean telah mencetak tujuh gol dalam 14 penampilan bersama si Nyonya Tua di semua kompetisi, dan mencetak dua gol dalam tiga pertandingan di Serie A Italia.

Sementara Mauro Icardi santer dikabarkan akan dilepar Inter Milan pada bursa transfer musim depan. Icardi sempat tak diturunkan dalam beberapa pertandingan karena masalah kontraknya di Nerazzurri.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2V96PVl
April 30, 2019 at 07:46PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2V96PVl
via IFTTT

Hakikat Puasa Ramadhan

Pengendalian diri adalah hal yang penting selama puasa

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Roem Rowi

Puasa itu secara bahasa menahan. Menahan apa pun bisa dikatakan shiyam atau shaum, yang diterjemahkan dengan puasa. Oleh karena itu Maryam pernah berpuasa dan diabadikan dalam Al-Quran. Puasa untuk tidak bicara sejak hamil/mengandung calon bayi yaitu Isa AS. Inni nazartulirrahmani shauman falan ukallimalyauma insiyyaa. Nazar kepada yang Maha Penyayang dan Pengasih. Puasa yaitu tidak akan berbicara kepada siapa pun.

Secara syar'i yaitu menahan makan dan minum serta hubungan seksual pada siang hari bulan Ramadhan. Lebih jauh intinya puasa itu ada dua hal yakni menahan nafsunya perut dan nafsu bawahnya perut (nafsu seks).

Meskipun tidak berhenti di situ, yang dapat dipandang utama adalah dua hal ini. Segala apa yang masuk ke dalam perut adalah membatalkan puasa. Kalau tangan berbuat maksiat tidak membatalkan puasa nah disinilah nilai pahalanya. Jadi intinya puasa yaitu menahan tuntutan nafsu perut dan nafsu seks.

Masalahnya mengapa dua nafsu itu mendapat perhatian khusus dari puasa? Ternyata di antara rahasianya bahwa tuntutan dua nafsu itulah yang seringkali menentukan perilaku. Karena tuntutan perut manusia bisa mencuri, bisa merampok, bisa menggarong, bisa korupsi dan sebagainya. Begitu juga tuntutan seks. Karena tuntutan seks manusia bisa berbuat jahat, tindak kriminal, bahkan membunuh sesama.

Hal ini menentukan bahwa tuntutan dua itu sangat membentuk perilaku juga dalam bentuk yang positif. Karena tuntutan perut mengajak siap untuk bekerja. Memeras keringat, banting tulang, siang menjadikan malam, malam jadikan siang. Juga karena kebutuhan seks. Sehingga seakan-akan bahwa kalau kita mampu mengendalikan dua tuntutan yang sangat menentukan perilaku kita itu maka tentu akan mampu mengendalikan tuntutan-tuntutan yang lain.

Karena, tuntutan yang lain tidak lebih hebat dari dua tuntutan itu. Apalagi kita mencermati hari ini. Manusia itu ternyata tidak hanya puas dengan makan makanan biasa. Makan semen, makan baja, makan aspal, dan lain sebagainya.

Kalau kita kaitkan bahwa manusia itu sebenarnya baru manusia dan hanya manusia selama dia mampu mengendalikan dirinya, utamanya dua tuntutan itu dan tuntutan organ tubuh yang lain.

Kalau tidak mampu mengendalikan itu, manusia sebenarnya hanya tinggal nama. Namun perilakunya lebih buas, lebih serakah dari binatang buas. Hadits Rasulullah: Barang siapa yang bisa menjamin keselamatan tuntutan apa yang ada di antara dua jenggotnya dan tuntutan apa yang ada di antaranya dua pahanya maka dijamin baginya surga. Seakan-akan Rasulullah menegaskan bahwa surga itu bisa dibeli dengan kemampuan kita mengendalikan tuntutan perut dan seks.

Kalau kita tidak mampu mengendalikan dua tuntutan itu kita tidak akan pernah mendapatkan surga. Begitu pentingnya dua tuntutan ini maka islam mewajibkan puasa yang juga bisa disebut 'pelatihan wajib' setiap tahun, yang hasilnya seharusnya diaplikasikan dalam sebelas bulan yang lain. Kalau kita mampu mengendalikan diri kita dari yang halal saja pada bulan ramadhan maka pada bulan-bulan yang lain kita harus mampu mengendalikannya.

Jadi kita bisa mempuasakan sebelas bulas yang lain setelah dengan pelatihan wajib dibulan ramadhan. Jadi puasa tidak berhenti sampai di syawal. Puasa dalam bentuk itu berhenti tapi nilai puasa, esensi puasa dapat berlaku di bulan-bulan yang lain. Dengan demikian jelas nampak bahwa hakekat puasa adalah kebutuhan fitri manusia.

Kebutuhan fitri bahkan alam semesta. Karena jika manusia tidak mengendalikan dirinya maka resikonya akan dialami oleh alam yang akan ikut rusak oleh ulah manusia. Lebih-lebih hari ini manusia sudah menaklukan planet bumi ini dalam hitungan menit bahkan detik. Kemampuan seperti ini yang diperlukan dalam era modern seperti ini.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2GKYZaq
April 30, 2019 at 07:43PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2GKYZaq
via IFTTT

Kementan dan Bulog Percepat Serapan Gabah Petani

Jawa Tengah mestinya bisa menyerap 3 ribu ton/hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong Bulog untuk menyerap gabah petani. Hal itu disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dalam rapat koordinasi khusus bersama Bulog.

Tujuan rakor sergap khusus ini adalah untuk menpercepat serapan gabah petani oleh Bulog, yang masih rendah.  Hingga kini (29/4) serapan yang dilakukan Bulog Divre Jawa Tengah baru sebesar 30.653 ton atau 11,83 persen dari target yang ditetapkan. 

"Rakor sergap khusus ini sangat penting, karena serapan gabah di Jateng masih sangat rendah. Tolong ini diperhatikan," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi saat memimpin rakor sergap di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Selasa (30/4).

Melalui Rakor khusus, Kementan dapat mengetahui apa permasalahan di lapangan, sekaligus mencari solusinya. Potensi produksi panen di Jawa Tengah bulan Mei mencapai 617.981 ton GKP dan Juni  1.243.631 ton GKP. Penyerapan gabah/beras petani, Jawa Tengah yang ditarget sebesar 290.398 ton tahun 2019. Sebesar 259.149 ton ditargetkan terpenuhi dari Januari sampai bulan April 2019. 

Menurut Agung, dengan potensi panen yang masih banyak, Jawa Tengah mestinya bisa menyerap 3 ribu ton/hari seperti provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur sebagaimana ditargetkan. Serapan gabah Jateng yang hanya berkisar 600 ribu/hari,  hanya separuhnya dari NTB yang mencapai 1.500 dan Lampung 1.200 ton/harinya.

"Kalau provinsi lain serapannya tinggi, mestinya Jateng juga bisa tinggi dong," tegas Agung.

Kementan perlu menggelar rapat sergap khusus di Jawa Tengah untuk meningkatkan serapan gabah petani, karena momentum menyerap gabah petani hanya tinggal beberapa bulan. Agung menjelaskan, peluang penyerapan gabah hanya di bulan Mei dan pertengahan Juni. Kalau momentum ini tidak dimanfaatkan, serapan gabah di jateng akan sangat rendah dan tidak mencapai target. 

Rakor sergap ini dihadiri Sekretaris BKP, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Kabid Pengadaan, Wakadivre dan Kasubdivre Jateng. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2GMntQD
April 30, 2019 at 07:39PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2GMntQD
via IFTTT

Puasa Menurut Perspektif Syariah, Tarekat, dan Hakikat

Imam al-Gazali juga membagi puasa itu ke dalam tiga level

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Prof Nasaruddin Umar

Puasa secara populer berarti menahan diri dari hal-hal khusus dalam waktu tertentu dengan niat, rukun, dan syarat tertentu. Puasa dalam bulan Ramadhan merupakan wajib dan menjadi salah satu rukun Islam.

Selain puasa wajib bulan Ramadhan masih ada puasa wajib lain yaitu puasa nazar, puasa kafarat,  dan puasa qadha yaitu pengganti puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadhan, entah karena sakit, dalam keadaan musafair, menstruasi, atau nifas. Selain puasa wajib juga dikenal ada puasa sunah, seperti puasa Senin dan Kamis, puasa Nabi Dawud, puasa Zulhaj, dll. Keseluruhan puasa itu harus dengan niat semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (al-taqarrub ila Allah).

Waktu pelaksanaan puasa sebagaimana yang masyhur dilakukan di dalam setiap tempat berdasarkan ukuran syar'i, yang boleh jadi di satu tempat berbeda dengan di tepat lain, seperti waktu musim panas di Eropa dan Amerika biasanya puasa lebih lama dibanding dengan puasa di musim dingin.

Di Indonesia relatif lebih stabil sepanjang tahun karena kita berada di daerah garis khatulistiwa. Cepat atau lambatnya puasa ditentukan juga oleh faktor jarak tempuh di dalam berkendaraan, terutama kendaraan pesawat yang bisa melintasi zona waktu berbeda dalam waktu singkat, meskipun bisa juga sebaliknya bisa terjadi jika perjalanan mengikuti garis edar matahari.

Puasa dalam perspektif syari’ah lebih fokus pada apa kata teks atau dalil formal tentang puasa. Karena itu, rukun, syarat, dan sunah-sunah puasa sangat ditekankan untuk diperhatikan. Sah atau tidaknya sebuah puasa banyak mendapatkan penekanan di dalam perspektif ini.

Hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan berhubungan seks sangat diwanti-wanti untuk dijauhi di siang hari saat berpuasa. Sedangkan hal-hal yang secara spiritual bisa mengurangi kualitas puasa, termasuk sunah-sunah yang amat mulia dilakukan saat berpuasa, kurang mendapatkan tekanan. Di sinilah bedanya puasa dalam perspektif tarikat dan hakikat, lebih menekankan aspek-aspek hakikat dan spiritual puasa.

Perlu ditegaskan di sini bahwa tidak ada pertentangan antara puasa dalam perspektif syari’ah, tarikat, dan hakikat. Puasa dalam perspektif tarikat dan hakikat sesungguhnya merupakan kelanjutan target dari puasa yang biasa dilakukan oleh orang-orang awam.

Imam al-Gazali juga membagi puasa itu ke dalam tiga level, yaitu puasa awam, puasa khawash, dan puasa khawasul khawash.

Mungkin bisa dianalogkan bahwa yang dimaksud puasa awam ialah puasa dalam perspektif syari’ah atau mungkin lebih tepat disebut menurut ulama fikih. Puasa orang khawash ialah puasa dalam perspektif tarikat, dan puasanya orang khawashul khawash yaitu puasanya ahli hakikat. 

Standar puasa sesungguhnya ialah sebagaimana telah dijelaskan di dalam ulama-ulama fikih, khususnya dalam kitab-kitab Fiqh al-Shiyam atau Kitab al-Shiyam di dalam kitab-kitab Fikih Mu’tabarah.

Tidak mungkin ada puasa khawash atau khawashul khawash tanpa ada puasa standar sebagaimana ditetapkan di dalam Alquran dan hadis, seperti yang bisa dibaca di dalam kitab-kitab fikih tentang puasa.

Apa yang membatalkan puasa bagi ulama fikih itu juga mutlak membatalkan puasa menurut ulama tarikat dan ulama hakikat. Hanya yang berbeda ialah penekanan sunah dan makruh puasa. Yang sunah di dalam perspektif syari’ah dirasakan sebagai wajib dalam perspektif tarikat dan hakikat.

Yang makruh atau mengurangi kadar pahala puasa, di dalam perspektif syari’ah sudah dirasakan sebagai merusak (fasakh) puasa, sehingga yang makruh dirasakan sebagai hal yang membatalkan puasa.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2PCp53z
April 30, 2019 at 07:30PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2PCp53z
via IFTTT

Lakukan Come Back, PSM Makassar Kalahkan Home United

PSM Makassar menang 3-2 atas Home United dalam pertandingan fase grup Piala AFC

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PSM Makassar sukses meraih poin penuh saat menjamu Home United di Stadion Pekansari, Bogor pada laga lanjutan fase grup Piala AFC 2019, Selasa (30/4). Pada babak kedua, PSM Makassar sempat tertinggal 0-2 dari Home United, namun tanpa putus asa, Wiljan Pluim Cs berhasil mengakhiri pertandingan dengan skor 3-2.

Babak pertama, pertandingan berakhir dengan skor kacamata. Tim tamu enggan pulang dengan tangan hampa, permainan yang agresif menyerang dilakukan sejak babak kedua dimulai. Setelah rangkaian serangan terus dilakukan selama hampir tujuh menit, akhirnya pada menit ke-52 Hafiz Nor berhasil membobol gawang Rivky.

Merasa tertinggal, tim asuhan Darije Kalezic pun berusaha menyamakan kedudukan, serangan diberikan untuk membongkar pertahanan lawan, hingga pada menit ke-54 Pluim memberikan umpan kepada Zulham, namun sayang sundulan yang dipantulkan Zulham masih melebihi mistar gawang.

Bukannya menyamakan kedudukan, Juku Eja malah kembali kebobolan di menit ke-55 saat Hafiz Nor lolos dari jebakan offside. Tendangan Nor berhasil menjadi gol kedua bagi Home United. Permainan cepat dipertontonkan oleh kedua tim yang sama-sama memburu gol untuk memenangkan pertandingan.

Keberuntungan kembali berpihak pada PSM Makassar saat Syamsuddin berusaha melakukan umpan ke depan gawang namun terkena tangan pemain belakang Home United pada menit ke-59. Hadiah penalti pun diberikan oleh wasit. Klok yang bertindak sebagai algojo berhasil menceploskan bola ke gawang Nazri Sabri. Gol pertama bagi PSM Makassar.

PSM Makassar kembali mendapat peluang emas. Rizky Pellu berhasil memasukkan bola ke gawang Home United pada menit ke-64, sayangnya gol tersebut dianulir wasit karena dianggap offside. Tak puas dengan hal itu, Pellu lagi-lagi hampir menciptakan gol melalui sundulannya saat mendapatkan umpan tarik, sayang sundulan Pellu masih melenceng.

PSM Makassar berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke78 melalui tendangan keras dan terarah yang dilakukan Klok dari luar kotak penalti. Selanjutnya, comeback dilakukan Juku Eja pada menit ke-87 saat Junior Guy lakukan penetrasi di depan kotak penalti dan mengakhirinya dengan tembakan langsung. Skor pun berbalik menjadi 3-2, kemenangan bagi tuan rumah.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2vqhoUT
April 30, 2019 at 07:29PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2vqhoUT
via IFTTT

KPK dan Idrus Marham Sama-Sama Mengajukan Banding

Idrus divonis tiga tahun penjara ditambah denda Rp 150 juta subsider dua bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPK dan Idrus Marham sama-sama menyatakan banding terhadap vonis yang dijatuhkan kepada mantan sekretaris jenderal DPP Partai Golkar itu. Idrus divonis tiga tahun penjara ditambah denda Rp 150 juta subsider dua bulan.

Pada Selasa (23/4), Idrus divonis bersalah terbukti menerima suap bersama-sama dengan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar nonaktif Eni Maulani Saragih. "Kami mengajukan banding," kata jaksa penuntut umum (JPU) KPK Budhi Sarumpaet di Jakarta, Selasa (30/4).

Salah satu alasan JPU KPK mengajukan banding adalah karena vonis yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta berdasarkan dakwaan kedua. Dakwaan kedua, yakni Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah UU No. 20/2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 jo. Pasal 64 Ayat (1) KUHP dengan hukuman minimal 1 tahun.

Padahal, tuntutan JPU KPK berdasarkan Pasal 12 Huruf a UU No. 31/1999 sebagaimana diubah UU No. 20/2001 jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 jo. Pasal 64 Ayat (1) KUHP dengan hukuman minimal 4 tahun. "Putusan ini berbeda dengan pasal dalam tuntutan penuntut umum, yaitu Pasal 12 Huruf a, meskipun dalam pertimbangannya majelis hakim mengambil alih pertimbangan hukum dari surat tuntutan penuntut umum," tambah Budhi.

Idrus Marham diwakili penasihat hukumnya juga mengajukan banding. "Setelah mencermati pertimbangan hukum majelis hakim, banyak yang tidak sesuai dengan fakta-fakta yang muncul di persidangan, misalnya penerapan hukum, khususnya Pasal 55 tentang penyertaan tidak sesuai dengan fakta dan peran Idrus Marham," kata penasihat hukum Idrus, Samsul Huda.

Samsul menilai fakta-fakta hukum yang dianggap penting oleh Idrus justru tidak dipertimbangkan oleh majelis hakim. "Selain dan selebihnya nanti akan kami tuangkan secara lengkap dalam memori banding," kata Samsul.

Vonis terhadap Idrus Marham itu memang lebih rendah daripada tuntutan JPU KPK yang meminta agar Idrus divonis selama 5 tahun dan pidana denda sebesar Rp300 juta subsider selama 4 bulan kurungan. Majelis hakim menilai bahwa Idrus terbukti bersama-sama dengan Eni Maulani Saragih menerima uang suap Rp2,25 miliar agar Eni membantu Johanes Budisutrisno Kotjo mendapatkan proyek Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang Riau-1 (PLTU MT Riau-1) antara PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PT PJBI), Blackgold Natural Resources (BNR) Ltd., dan China Huadian Engineering Company (CHEC), Ltd.

Terkait dengan perkara ini, Eni Maulani Saragih pada tanggal 1 Maret 2019 telah divonis 6 tahun penjara ditambah denda Rp200 juta subsider 2 bulan kurungan ditambah kewajiban untuk membayar uang pengganti sebesar Rp5,87 miliar dan 40.000 dolar Singapura. Sementara itu, Johanes Budisutrisno Kotjo diperberat hukumannya oleh Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta menjadi 4,5 tahun penjara ditambah denda Rp250 juta subsider 6 bulan kurungan.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Lfp3A1
April 30, 2019 at 07:27PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Lfp3A1
via IFTTT

Sahabat yang Jadi Sebab Allah Menegur Nabi SAW

Ibnu Ummi Maktum berkaitan dengan asbabun nuzul surah Abasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Ummi Maktum mencintai Rasulullah melampaui diri dan keluarganya. Tapi, sosok sahabat Nabi ini cukup mengemuka setelah sebuah kejadian yang menjadi konteks turunnya surah Abasa ayat 1-4.

Menurut Ibnu Katsir, beberapa ahli tafsir Alquran menyebutkan bahwa suatu hari Rasulullah sedang berbicara dengan salah seorang pemuka Quraisy yang diharapkan berpindah agama kepada Islam.

Saat itu, tiba-tiba Ibnu Ummi Maktum masuk ke dalam ruangan dan bertanya kepada Nabi ihwal Islam. Lelaki buta itu tak tahu dengan siapa Rasullulah sedang berbicara, sehingga ia mengajukan pertanyaannya berulang kali.

Sekilas, Rasulullah menampakkan wajah masam di hadapan Ibnu Ummi Maktum dan berpaling darinya untuk meneruskan pembicaraan dengan pemuka Quraisy tersebut. Maka, turunlah firman Allah SWT, surah Abasa ayat 1-4.

"Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu, barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?"

Sesudah peristiwa tersebut, Rasulullah SAW menjumpai lagi Ibnu Ummi Maktum dan memeluknya dengan hangat.

Setelah Hijrah ke Madinah

Di Madinah, Ibnu Ummi Maktum bertugas mengumandangkan azan. Soal tugas yang satu ini, ia mendampingi tugas Bilal bin Rabah. Khususnya, selama Ramadhan, Rasulullah SAW membagi tugas azan itu sebagai berikut.

Saat azan dikumandangkan oleh Bilal maka itu adalah tanda amaran agar orang-orang yang sedang sahur menyadari sebentar lagi masuk waktu Subuh.

Demikian pula, azan ini untuk membangunkan orang-orang. Kemudian, azan dikumandangkan Ibnu Ummi Maktum sebagai tanda dimulainya waktu menahan diri dari makan, minum, dan segala yang membatalkan puasa.

Rasa cinta Ibnu Ummi Maktum kepada Rasulullah diwujudkan dalam banyak hal. Salah satunya, ketika terjadi peristiwa pembunuhan atas seorang wanita Yahudi yang merupakan pemilik rumah tempat tinggal Ibnu Ummi Maktum.

Sesungguhnya, sikap wanita tersebut kepada diri Ibnu Ummi Maktum dan keluarga amat ramah. Namun, sering kali lisan wanita ini mencela diri Rasulullah di hadapan Ibnu Ummi Maktum. Akhirnya, Ibnu Ummi Maktum mendatanginya dan membunuhnya.

Ibnu Ummi Maktum menghadap Nabi dan berkata, Demi Allah, dia memang bersikap lembut kepadaku, tetapi dia menyakitiku terkait Allah dan Rasul-Nya. Nabi menjawab, Semoga Allah menjauhkan wanita itu. Aku telah membatalkan darahnya.

Ibnu Ummi Maktum belajar Alquran dengan cara menyimaknya. Khususnya, ketika Rasulullah mendiktekan beberapa ayat Alquran kepada para sahabat untuk dihafalkan.

Gugur sebagai Syuhada

Satu keinginan dari Ibnu Ummi Maktum yang belum jua terlaksana adalah ikut berjihad bersama pasukan Muslimin. Ia terkendala kekurangan fisiknya. Rasulullah meminta agar orang Islam yang memiliki uzur tidak perlu ikut berperang. Tapi, hati Ibnu Ummi Maktum tetap bergeming. Di sela-sela waktunya, ia kerap berlatih perang-perangan dengan sejumlah pemuda Muslim.

Hingga, satu hari, peperangan terjadi di Qadisiyah, Irak. Pasukan kaum Muslim berangkat ke sana dalam pimpinan Saad bin Abi Waqqash. Adapun dari pihak lawan, pasukan Romawi dipimpin Rustum. Ibnu Ummi Maktum berseru, Wahai para kekasih Allah! Wahai para sahabat Muhammad! Wahai para pahlawan peperangan!

Serahkanlah panji kepadaku karena aku ini laki-laki buta yang tidak bisa kabur dan tegakkanlah aku di antara dua barisan! Maka, Ibnu Ummi Maktum diizinkan masuk ke dalam pasukan Islam untuk memerangi Rustum dan bala tentaranya. Dalam peperangan ini, Abdullah bin Ummi Maktum gugur sebagai syahid.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2LdNXjm
April 30, 2019 at 07:21PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2LdNXjm
via IFTTT

BMKG: Gangguan Cuaca Picu Hujan Tiba-Tiba di Musim Kemarau

Gangguan cuaca itu dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terjadinya gangguan cuaca membuat hujan secara tiba-tiba meski banyak tempat di Indonesia saat ini memasuki musim kemarau. Gangguan cuaca itu dipicu aktivitas Osilasi Madden Julian atau Madden Julian Oscillation (MJO).

"MJO ini ada yang sifatnya basah dan kering. Saat ini fase basah," kata Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Herizal ditemui dalam acara Jambore Iklim bertema "Anak Peduli Iklim dan Tangguh Bencana" di Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (30/4).

Dia mengatakan gangguan cuaca karena dipicu fenomena MJO, seperti di Jakarta, terjadi dalam dua hari terakhir. Satu hal yang dapat dirasakan, kata dia, adalah di musim kering saat ini tiba-tiba terjadi hujan deras layaknya musim penghujan.

Menurut dia, MJO fase basah saat ini akan terjadi dalam beberapa hari mulai 28 April dan maksimal hingga sepekan sejak terjadi hal itu. Ia menyebut MJO dapat terjadi kapan saja, termasuk saat musim hujan, dengan indikasi terjadi cuaca yang sifatnya kering ketika penghujan.

"Hujan punya variasi beberapa tahunan dalam satu musim. Tahun ini lebih kering daripada kemarin yang bisa karena la nina dan el nino. Kadang ada juga gangguan MJO," kata dia.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VDMIhv
April 30, 2019 at 07:20PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VDMIhv
via IFTTT

Korban Banjir Sigi Butuh Bantuan Air Bersih

Korban banjir Sigi mulai kesulitan mendapatkan bantuan air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Korban terdampak banjir dan lumpur di Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka membutuhkan bantuan air bersih.

"Susah sekali air bersih di sini. Air sangat kami butuhkan," ucap Gasim Warga Dusun IV Desa Bangga, Selasa.

Adnan, warga Dusun III Desa Bangga juga mengakui sulitnya mendapat air bersih. Ia menyebut air dapat diperoleh di wilayah itu, namun kondisinya kotor dan keruh.

"Ada air, kalau tanah di gali. Namun, kotor. Mau atau tidak, seperti itulah kenyataannya," kata Adnan.

Pantauan di lapangan, sarana pendukung atau penampung air telah tersedia di lokasi pengungsian, seperti di depan posko ACT. Namun, tandon yang tersedia tidak ada air di dalamnya.

Selain air, warga juga butuh makanan dan minuman. Bantuan logistik dari relawan, LSM dan sebagian dari pemerintah mulai didistribusikan ke desa tersebut.

"Kami juga menunggu bantuan dari pemerintah, termasuk untuk evakuasi isi rumah," sebut Gasim.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2LctOu5
April 30, 2019 at 07:18PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2LctOu5
via IFTTT

Sunah Berbuka Puasa, Sedekah, dan Tarawih saat Ramadhan

Nabi Muhammad SAW mencontohkan sunah berbuka puasa, sedekah, dan tarawih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat-saat menyenangkan ketika Ramadhan ialah waktu berbuka puasa. Dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah bersabda, "Bagi orang yang berpuasa, ada dua kebahagiaan. (Pertama) ketika berbuka dia berbahagia karena bukanya dan (kedua) ketika bertemu dengan Tuhannya, dia berbahagia karena puasanya."

Dalam riwayat lain, Nabi SAW diketahui gemar berbuka puasa dengan sajian kurma muda (ruthab) sebelum beliau mengimami shalat Maghrib. Bila ruthab tidak tersedia, Rasulullah berbuka dengan tamr atau kurma yang matang. Jika keduanya tidak ada, Rasulullah SAW membatalkan puasanya dengan beberapa teguk air.

Momentum berbuka puasa juga menjadi saat-saat menggiatkan sedekah. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barangsiapa memberi (makanan atau minuman) untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu."

Lebih lanjut, malaikat Allah pun mendoakan orang-orang yang berbuka puasa. "Telah berbuka di tempatmu orang-orang yang puasa. Orang-orang baik memakan makanan kalian, dan para malaikat mendoakan kalian," demikian pesan Rasulullah SAW.

Salah satu ibadah yang khas Ramadhan adalah shalat Tarawih. Secara kebahasaan, tarawih atau arohah berarti 'bersantai-santai' atau 'beristirahat'. Hal ini sejalan dengan pesan Rasulullah kepada Bilal bin Rabah mengenai shalat malam pada Ramadhan, "Wahai Bilal, dirikanlah shalat dan kita istirahat dengannya."

Dalam sebuah riwayat lain, Rasulullah bersabda mengenai kebaikan shalat Tarawih bagi kaum Muslim. "Barangsiapa menunaikan Qiyamul-Lail pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu. Shalat Tarawih berlangsung di masjid setelah shalat Isya berjamaah."

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2PAbnyb
April 30, 2019 at 07:11PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2PAbnyb
via IFTTT

In Picture: Penyelundupan Barang Elektronik Senilai Rp 61 Miliar

Penyelundupan barang elektronik yang berhasil diungkap diantaranya ponsel dan laptop.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas berjaga saat ungkap kasus penyelundupan barang elektronik ilegal di Kantor Pusat Dirjen Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Ditjen Bea Cukai Kemenkeu bekerjasama dengan instansi terkait berhasil mengungkap penyelundupan puluhan ribu barang elektronik seperti ponsel, laptop dan tablet di Kepulauan Riau dan Jakarta yang ditaksir mencapai Rp 61 miliar.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2XV5MFq
April 30, 2019 at 07:08PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2XV5MFq
via IFTTT

Bagaimana Membangunkan Sahur pada Zaman Nabi SAW?

Nabi Muhammad SAW memerintahkan Bilal bin Rabah untuk azan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW menganggap sahur sebagai hal yang penting. Sebab, waktu bersahur penuh berkah, sebagaimana utamanya bulan suci Ramadhan.

Dalam sebuah hadis riwayat Ahmad, Rasulullah mengimbau umatnya ketika Ramadhan, "Bersahurlah, sesungguhnya dalam sahur itu penuh dengan barakah."

Sahur merupakan santap hidangan sebelum jatuh waktu Subuh sebagai persiapan menjalani puasa seharian. Orang Arab pada umumnya memakan roti, daging, atau kurma.

Rasulullah SAW menyarankan umat Islam agar mencukupi sajian sahur sehingga kuat untuk menjalani puasa: "Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya, walaupun hanya meneguk setengah air."

Tradisi Membangunkan Sahur

Dalam masa kini, bangsa Arab tidak jauh berbeda dengan bangsa Indonesia terkait tradisi membangunkan orang-orang untuk sahur. Seperti disebutkan dalam Ensiklopedia Peradaban Islam Makkah, penduduk kota tersebut memiliki kelompok-kelompok yang bertugas membangunkan orang-orang untuk sahur.

Caranya dengan keliling kampung-kampung dan membawa lentara khas Arab (fanus) serta menabuh gendang (duf al-bazah) secara berirama. Mereka juga kerap meneriakkan yel-yel untuk menyemarakkan suasana.

Akan halnya zaman Rasulullah, upaya membangunkan warga Muslim untuk menunaikan sahur lebih terpusat. Dalam arti, suara azan digunakan sebagai tanda dimulainya waktu bersahur. Rasulullah SAW memerintahkan Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan azan sebagai tanda waktu santap sahur.

Adapun Abdullah bin Ummi Maktum ditugaskan oleh beliau SAW untuk azan sebagai tanda masuknya waktu Subuh atau usainya sahur. "Sesungguhnya Bilal azan pada waktu malam, maka makan dan minumlah kalian sampai terdengar azan Ibnu Ummi Maktum," demikian sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Bukhari.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2ZOxmpw
April 30, 2019 at 07:07PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ZOxmpw
via IFTTT

Ramadhan-Lebaran, Tempat Hiburan Malam di Batam Tutup 9 Hari

Tempat hiburan malam di Batam akan tutup selama 9 hari sepanjang Ramadhan-Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Tempat hiburan malam di Kota Batam, Kepulauan Riau wajib tutup selama sembilan hari di bulan Ramadhan. Kebijakan itu ditempuh untuk menghormati umat Muslim yang menunaikan ibadah puasa.

"Konsepnya 3-3-3," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata usai rapat persiapan Ramadhan di Batam, Selasa.

Dalam rapat itu, disepakati tempat hiburan malam tutup di tiga hari di awal Ramadan, yaitu malam tarawih pertama, kedua dan ketiga. Tempat hiburan malam juga tidak akan beroperasi tiga hari di pertengahan Ramadhan. Lantas mereka kembali tutup di tiga hari akhir Ramadhan, yaitu malam takbiran, Lebaran hari pertama, dan kedua.

"Hasil rapat sesuai dengan yang kami ajukan, tak beda dengan yang diterapkan tahun-tahun sebelumnya sejak 2015," kata Ardi.

Keputusan itu akan dituangkan dalam Peraturan Wali Kota dan disosialisasikan kepada pelaku usaha agar ditaati. Sementara itu, awal Ramadhan akan disesuaikan dengan ketetapan pemerintah.

Ardi menjelaskan, di luar malam-malam yang wajib tutup total, tempat hiburan malam tetap boleh buka dengan batasan waktu operasional. Kegiatan usaha rekreasi dan jasa hiburan khusus seperti panti pijat, gelanggang permainan, kafe, diskotik, karaoke, pub dan bar dapat beroperasi pada pukul 21.00 WIB hingga 02.00 WIB.

Khusus untuk jasa karaoke keluarga yang tidak menyediakan pemandu lagu dapat mulai beroperasi mulai pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB.

"Kecuali musik hidup di lounge hotel yang menjadi fasilitas lobi hotel bisa beroperasi dengan tetap memperhatikan tingkat kebisingan," kata Ardi.

Ia mengatakan, pemerintah akan melakukan pengawasan demi memastikan aturan itu dipatuhi seluruh pengelola jasa hiburan. Pemerintah akan memberikan sanksi teguran pertama hingga tiga lalu pembekuan izin usaha sampai penutupan tempat usaha.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2UP3kyz
April 30, 2019 at 07:05PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2UP3kyz
via IFTTT

Jejak Puasa Ramadhan Nabi Muhammad SAW (2-Habis)

Inilah tiga tingkatan puasa menurut Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hasanul Rizqa

Dalam catatan sejarah, puasa Ramadhan diwajibkan sejak tahun kedua Hijriah. Masa itu bertepatan ketika Rasulullah Muhammad SAW baru sekitar 18 bulan bertempat tinggal di Madinah. Pada akhir Sya'ban, wahyu Allah Surat al-Baqarah ayat ke-183 turun. Isinya memerintahkan umat Islam melaksanakan puasa Ramadhan.

Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan berlaku bagi setiap Muslim yang sudah dewasa (baligh). Puasa Ramadhan tidak diwajibkan kepada anak-anak, orang sakit, orang tua dan lemah, serta orang-orang yang sedang dalam perjalanan (musafir).

Tiga Tingkatan Puasa

Dalam sebuah hadis, Rasulullah menegaskan bahwa puasa itu memiliki tiga tingkatan. Mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah, yakni puasanya orang awam, puasanya khawas, dan puasanya khawasul khawas.

Puasanya orang awam sekadar menahan haus dan lapar semenjak terbitnya hingga terbenamnya matahari. Puasa khawas tidak sekadar menahan diri dari makan dan minum, melainkan juga ucapan-ucapan yang percuma dan menyakitkan hati.

Dalam kalimat lain, puasa tingkatan kedua ini menjaga pelakunya dari perbuatan yang tercela. Adapun puasanya khawasul khawas tidak sekadar menahan makan dan minum serta perbuatan yang tercela, melainkan juga terkait dengan hatinya.

Menurut para ulama, puasa khawasul khawas merupakan milik para nabi dan rasul Allah. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya seluruh amal anak Adam itu untuk diri mereka sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya."

Oleh karena itu, seyogianya setiap Muslim berpuasa Ramadhan dengan kesadaran penuh akan hubungannya dengan Allah (habluminallah). Tidak ada siapa pun yang tahu diri-berpuasa atau membatalkannya kecuali Allah dan hamba itu sendiri.

Kebiasaan Nabi kala Ramadhan

Rasulullah SAW memiliki tradisi menggiatkan ibadah sosial dan personal setiap Ramadhan. Dalam buku Ensiklopedia Peradaban Islam Makkah disebutkan, khususnya bulan Ramadhan, Jibril menemui Rasulullah setiap malam.

Kemudian, Rasulullah SAW mentadaruskan Alquran di hadapan Jibril. Hal ini menunjukkan keistimewaan bulan Ramadhan sebagai waktu untuk menjaga hafalan Alquran.

Adapun ibadah-ibadah lainnya yang digiatkan Nabi SAW setiap Ramadhan adalah umrah. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah bersabda, "Umrah di bulan Ramadhan sama dengan berhaji atau berhaji dengan aku (Rasulullah)."

Dalam hadis lainnya riwayat Ahmad, Rasulullah berpesan kepada umatnya, "Telah datang kepadamu Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah SWT mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya. Pada bulan ini, pintu-pintu surga dibuka. Pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat. Juga terdapat dalam bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka ia tidak memperoleh apa-apa."

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2ZIhSU8
April 30, 2019 at 07:02PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ZIhSU8
via IFTTT

Jejak Puasa Ramadhan Nabi Muhammad SAW (1)

Nabi SAW memiliki tradisi menggiatkan ibadah sosial dan personal setiap Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hasanul Rizqa

Sepanjang hayatnya, Rasulullah Muhammad SAW berpuasa selama sembilan kali Ramadhan. Perinciannya, delapan kali puasa selama 29 hari dan satu kali berpuasa selama 30 hari. Dalam sistem kalender Qomariyah, penentuan jumlah hari dalam setiap bulannya dapat berkisar 29 atau genap 30 hari.

Mengapa kewajiban berpuasa dalam Islam hanya pada bulan Ramadhan? Mengapa bukan, misalnya, Syawal, Muharram, Rabiul Awal, dan lain sebagainya? Tidak ada penjelasan yang komprehensif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semisal itu.

Semua itu merupakan ketentuan dan rahasia Allah SWT. Sebagai umat Islam yang bertakwa, kita harus mematuhinya.

Akan tetapi, kata Sismono dalam bukunya, Puasa pada Umat-Umat Dulu dan Sekarang, penjelasan yang bersifat komplementer dapat dipaparkan. Sebab, bulan Ramadhan menjadi istimewa bukan hanya karena adanya kewajiban berpuasa. Dalam bulan ini, Alquran turun pertama kali ke bumi.

Wahyu pertama, yakni Surat al-'Alaq, disampaikan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Menurut pendapat yang umum dalam kalangan ulama, wahyu pertama tersebut turun pada malam 17 Ramadhan ketika Nabi Muhammad sedang bermunajat di Gua Hira. Sejak saat itu pula, Muhammad kukuh sebagai nabi dan rasul utusan Allah bagi seluruh umat manusia dan jin.

Malam turunnya Alquran begitu penting. Ketika itulah Allah menjanjikan pahala yang besar bagi siapa pun umat Islam yang beribadah dengan khusyuk. Dalam Alquran Surat al-Qadr, Allah menyebut malam turunnya Alquran sebagai malam yang kemuliaannya lebih baik daripada seribu bulan.

Selain Nuzulul Quran dan kewajiban berpuasa, Ramadhan juga menjadi istimewa karena ketika itulah selama satu bulan umat Islam semakin digiatkan dengan shalat malam (Tarawih). Apalagi ketika 10 hari terakhir bulan tersebut.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang berdiri melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan (karena Allah), maka diampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VvyzmF
April 30, 2019 at 06:56PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VvyzmF
via IFTTT

Petani Keluhkan Penurunan Harga Pala dan Cengkih

Harga pala turun sejak Pemilu 2019 dan belum membaik.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON – Salah satu petani dari Kelompok Tani Negeri Lima Kabupaten Maluku Tengah Jum (49 tahun) mengeluhkan harga pala organik yang terus anjlok sejak perhelatan Pemilu 2019. Jum mengaku harga pala belum mengalami kenaikan yang berarti. 

Dia menjelaskan, harga pembelian normal pala organik di tingkat petani berkisar Rp 80 ribu-Rp 100 ribu per kilogram (kg). Sedangkan saat ini, kata dia, pembelian harga pala organik di tingkat petani hanya menyentuh Rp 55 ribu per kg. Dengan kondisi tersebut, Jum mengaku pendapatannya terus berkurang. 

“Bahkan, yang Rp 55 ribu per kg itu harga pala kering, artinya yang tanpa batok dan sudah bagus,” kata Jum kepada Republika.co.id, di Ambon, Selasa (30/4). 

Petani lainnya, Syaiful, juga mengeluhkan hal yang serupa. Menurut Syaiful, anjloknya harga beli pala di tingkat petani membuatnya berharap agar pemerintah dapat segera mengambil tindakan untuk memperbaiki harga. Selain pala, komoditas perkebunan asal wilayah tersebut yang mengalami penurunan harga adalah cengkih. Bahkan, harga cengkih diakui petani sudah anjlok sejak setahun terakhir. 

“Biasanya kami jual cengkih itu Rp 110 ribu per kg, sekarang hanya bisa Rp 80 ribu saja. Jadi susah anak kuliah toh,” kata dia. 

Dia berharap, selain menjaga stabilitas harga beli di tingkat petani, pemerintah juga perlu memperbanyak penyuluhan kepada petani perkebunan. Saat ini, pihaknya terus berupaya menjaga kualitas dan kuantitas produksi dengan melakukan perawatan terhadap pohon-pohon pala yang dimiliki. 

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono menampik adanya penurunan harga pala tersebut. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, harga pala organik berada di kisaran Rp 143 ribu-Rp 145 ribu per kg. Meski begitu, dia mengatakan, apabila terjadi penurunan harga beli di tingkat petani, hal tersebut harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu. 

“Harganya turun itu kan bisa saja diukur dari sisi kualitas produknya, kalau kualitasnya baik, pasti akan dibeli dengan harga tinggi,” kata dia. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2LneLh8
April 30, 2019 at 06:55PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2LneLh8
via IFTTT

Kemenag Identifikasi 3 Masa Krusial Selama Haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mengidentifikasi tiga masa paling krusial selama musim penyelenggaraan haji. Ketiganya meliputi masa 10 hari pertama kedatangan, masa armina, dan masa 10 hari pertama menjelang pemulangan.

Baca Juga:

"Titik krusial dalam penyelenggaraan haji itu ada tiga, 10 hari pertama kedatangan, masa armina, 10 hari pertama menjelang pemulangan," kata Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Khoirizi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (30/4).

Pada kesempatan itu, digelar geladi posko yang diikuti 1.108 petugas haji yang akan bertugas di Tanah Suci selama penyelenggaraan haji tahun ini. Khoirizi mengatakan pada masa 10 hari pertama, biasanya jamaah haji belum memahami situasi di Tanah Suci akan tetapi sudah diharuskan melakukan aktivitas dan rangkaian ibadah.

Karena itu, kata dia, perlu pemetaan dari para petugas haji dalam masa orientasi tersebut agar bisa memberikan pelayanan yang baik bagi jamaah. "Yang kedua masa armina, dalam waktu yang sangat terbatas kemudian jamaah belum paham medan tetapi mereka sudah harus melakukan aktivitas penting yakni puncak ibadah haji," katanya.

Armina merupakan masa puncak pelaksanaan haji berupa rangkaian ibadah haji di Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Armina). Khoirizi menilai masa-masa tersebut merupakan saat paling krusial di mana dinamika dan persoalan di lapangan muncul dalam berbagai bentuk tanpa disangka-sangka sehingga harus ada langkah antisipasi yang kuat dari petugas haji.

"Masa krusial ketiga, yakni pada saat pemulangan, orang sibuk dengan persiapan pulang kadang-kadang dia lupa masih punya kewajiban-kewajiban di badannya yang harus dia selesaikan," katanya.

Berita Terkait

Khoirizi pun menyarankan agar para petugas haji kreatif untuk berinovasi dalam menghadapi berbagai persoalan. Hal ini termasuk saat merespons masalah pada masa-masa paling krusial selama musim haji.

"Inovasi kan banyak, tergantung dengan petugas yang bersangkutan. Karena tergantung dengan kondisi yang dihadapi. Contoh umpamanya kalau ada jamaah sakit kalau tidak ada alat bagaimana inovasinya agar jamaah itu bisa tertolong. Jadi inovasi itu akan muncul dari individu yang bersangkutan sesuai dengan pengalaman dan ilmu yang dia miliki," katanya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VHfzSk
April 30, 2019 at 06:54PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VHfzSk
via IFTTT

Pesan Moral Ibadah Puasa Ramadhan

Pesan moral puasa Ramadhan antara lain membentuk sikap jujur dan disiplin

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rahmat Hidaya     

Pada sebagian masyarakat Indonesia, ada tradisi munggahan ketika menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi tersebut penuh kearifan dan makna sebagai bentuk kesyukuran karena diberikan umur panjang dan kebahagiaan menyongsong datangnya Ramadhan, sekaligus menunjukkan kesiapan fisik dan mental untuk berpuasa agar bisa naik (monggah) derajatnya di sisi Allah SWT.

Kalau kita perhatikan, dalam kurun waktu 11 bulan, sebagian besar waktu dan tenaga kita lebih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan fisik dibanding rohaniah kita. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, kita sibuk dengan urusan duniawi, mulai urusan bisnis, ekonomi, politik, dan sebagainya. Akan tetapi, kita sering alpa dengan kebutuhan rohaniah kita.

Maka, pada bulan Ramadhan ini bagaimana kita dapat memberikan porsi (perhatian) yang semestinya akan dimensi rohanianya agar kembali seimbang antara dimensi jasmaniah dan rohaniah. Dengan demikian maka ibadah puasa menjadi semacam media untuk "menyeimbangkan" kehidupan kita agar kembali ke jati diri (fitrah) kemanusiaan kita sekaligus kita berproses dan naik (monggah)  menuju derajat takwa. (QS al-Baqarah: 183).

Sebagai media untuk mencapai derajat ketakwaan, ibadah puasa sarat dengan pesan moral, baik yang berhubungan dengan Allah (hablun minallah)  maupun manusia (hablun minannas). Berbagai pesan moral tersebut harus disadari, dipahami, serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar kita mampu melakukan perbaikan di seluruh dimensi kehidupan.

Secara syar'i, puasa bermakna menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa (al-imsak 'anil mufthirat), yaitu makan, minum, dan melakukan hubungan suami istri sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari karena Allah SWT. Tata cara berpuasa sebagaimana ketentuan syariah di atas pada dasarnya merupakan simbol pengendalian diri manusia dari hal-hal yang menjadi kecendrungan hawa nafsu (al-imsak 'amma tunazi'u ilaihi an-nafs) dalam arti seluas-luasnya.

Artinya, di samping menahan diri dari makan, minum, dan melakukan hubungan suami istri sebagai syarat formal sahnya puasa sebagaimana ketentuan syariat, tetapi bagaimana kita menahan diri dari berbagai hal yang menjadi kecendrungan nafsu secara lebih luas.

Kalau kita renungkan, sejatinya makan, minum, dan melakukan hubungan suami istri merupakan hal yang boleh (mubah), bahkan dalam batas-batas tertentu "sunah". Namun, selama Ramadhan, sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari ketiga hal tersebut dilarang dilakukan. Hal ini memberikan pesan moral kepada kita.

Pertama, manusia tidak mempunyai hak mutlak terhadap dirinya apalagi terhadap yang lain dan yang memiliki hak mutlak hanyalah Allah SWT. Kedua, Allah SWT ingin menguji hamba-Nya, apakah ia patuh akan perintah Allah atau patuh terhadap bisikan nafsu.

Bayangkan, terhadap hal-hal yang sejatinya halal, kalau Allah berkehendak melarangnya, harus kita patuhi, apalagi terhadap hal-hal yang  nyata-nyata haram,  maka wajib kita menjauhinya karena bagi setiap orang yang beriman kepada Allah ketika diperintahkan oleh-Nya harus patuh dan tidak ada opsi memilih terhadap perintah Allah tersebut. (QS al-Ahzab: 36).

Ibadah puasa juga merupakah ibadah rahasia (sirriyah) sebab yang tahu kalau kita sedang berpuasa hanya Allah dan kita. Pada saat kita berpuasa kita merasakan kehadiran akan eksistensi Allah SWT. Kesadaran demikian akan membuahkan sikap ihsan sehingga akan selalu berbuat baik dan menjauhi larangannya karena merasa dilihat oleh Allah (anta'budallah kaannaka tarahu, faillam rakun taraahu fainnahu yaraaka).

Maka, pesan moral yang kita dapatkan dalam berpuasa adalah membentuk sikap jujur dan disiplin. Oleh karena itu, wajar orang yang sedang berpuasa tidak berani sedikit pun melanggar ketentuan berpuasa, misalnya, minum meskipun ada kesempatan (seperti saat berwudhu), ibu-ibu yang sedang memasak persiapan buka puasa tidak berani makan meskipun ada kesempatan karena merasakan kehadiran akan eksistensi Allah SWT.

Pada saat kita sedang berpuasa kita juga merasakan lapar dan haus. Padahal, bagi sebagian orang, asupan gizi pada saat berbuka puasa dan bersahur lebih lengkap dan lebih baik, tapi toh tetap merasakan lapar dan harus. Pesan moral yang kita dapatkan adalah bagaimana merasakan penderitaan orang lain. Oleh karena Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk banyak berbagi, berinfak, bersedekah, termasuk menyiapkan makan bagi orang yang berpuasa.

Dalam konteks kehidupan sosial kemasyarakatan, semangat berbagi itu penting, apalagi di tengah-tengah kondisi masyarakat masih banyak yang miskin serta ketimpangan sosial yang cukup tinggi. Kita menyadari, tidak semua penduduk Indonesia beruntung menikmati kekayaan alam yang melimpah, ada yang sangat kaya (raya), tetapi banyak juga yang miskin, bahkan sangat miskin (fakir). Oleh karena itu, semangat  berbagi, terutama saat Ramadhan yang penuh berkah ini penting dilakukan dan ditingkatkan.

Semoga, puasa pada bulan Ramdhan nanti menjadi puasa terbaik untuk kita. Kita dapat memahami dan melaksanakan pesan moral ibadah puasa yang kita lakukan, sehingga kita menjadi hamba Allah yang muttaqin. Amin.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Lf6xrv
April 30, 2019 at 06:37PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Lf6xrv
via IFTTT

Menaker Tanggapi Santai Rencana Aksi Hari Buruh

'Kalau buruh menuntut biasa, tiap tahun selalu dilakukan,' kata Menaker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menanggapi secara santai tentang rencana aksi demonstrasi buruh memperingati Hari Buruh pada 1 Mei 2019. "Kalau buruh menuntut kan biasa, tiap tahun kan selalu dilakukan," kata dia di Jakarta, Selasa (30/4).

Menurut dia, hal yang penting untuk diperhatikan saat ini adalah sikap dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman yang menuntut keahlian lebih tinggi dari para buruh. Dalam menghadapi hal tersebut, kata dia, pemerintah sudah menyiapkan berbagai pelatihan kerja untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

"Masifikasi untuk personal training, pelatihan kerja agar kita punya SDM yang kualitasnya bagus, dengan jumlah memadai dan tersebar secara relatif merata di berbagai daerah," katanya.

Ia juga menyoroti masih banyaknya perusahaan yang menerapkan jam kerja secara kaku sehingga mempersulit para perempuan untuk bekerja. "Jam kerja kaku menyebabkan partisipasi perempuan di angkatan kerja kita menjadi tidak terlalu tinggi karena perempuan harus memilih antara di luar rumah atau di dalam rumah. Juga jam kerja sangat kaku, delapan jam sehari, 40 jam seminggu," katanya.

Ia menyatakan hal tersebut merupakan salah satu kondisi yang akan diperbaiki melalui kerja sama pemerintah dengan berbagai pemangku kepentingan bidang ketenagakerjaan. "Agar iklim dan ekosistem ketenagakerjaan yang kaku menjadi lebih baik," katanya.

Ia berharap, nantinya dengan jam kerja yang lebih fleksibel akan meningkatkan partisipasi para perempuan untuk dapat bekerja. "Tentu ini harus dikaji secara mendalam soal itu, tapi menurut saya, fleksibilitas jam kerja itu dapat membantu meningkatkan partisipasi perempuan," katanya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Ldz1BO
April 30, 2019 at 06:37PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Ldz1BO
via IFTTT

Guaido Serukan Demonstrasi Penggulingan Maduro di Venezuela

Juan Guaido menyerukan demonstrasi nasional pada 1 Mei untuk menggulingkan Maduro.

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS — Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido mengatakan akan memulai tahap akhir dari rencana menggulingkan pemerintahan yang dipimpin Presiden Nicolas Maduro pada Selasa (30/4). Ia juga menyerukan kepada publik dan militer untuk mendukung dilakukannya perebutan kekuasaan tersebut. 

Dalam sebuah video yang diunggah melalui jejaring sosial Twitter, Guaido terlihat berpidato di tengah orang-orang dengan seragam militer. Tak hanya itu, kendaraan lapis baja yang menjadi senjata tempur para tentara juga ada di terlihat ada di Ibu Kota Caracas. 

Selain Guaido, tokoh-tokoh kunci oposisi Venezuela juga terlihat dalam video itu. Di antaranya adalah Leopoldo Lopez yang sedang dalam tahanan rumah. Belum jelas, mengapa ia dapat hadir di lokasi tempat Guaido berpidato, yang diyakini adalah pangkalan udara militer La Carlota. 

Guaido menyerukan demonstrasi nasional untuk digelar pada 1 Mei esok hari. Protes besar-besaran akan dilakukan dan disebut olehnya menjadi sebuah aksi terbesar dalam sejarah Venezuela. 

Ia mengatakan bahwa demonstrasi nasional ini menjadi sebuah ‘fase definitif’ agar kepemimpinan Maduro berakhir dan menyerukan dilakukannya pemilihan umum yang demokratis. Setelah mengunggah rekaman video tersebut, ia kemudian menulis cicitan di Twitter agar warga Venezuela memprakarsai akhir perebutan kekuasaan. 

“Pada saat ini saya bertemu dengan unit militer utama Angkatan Bersenjata kami, memulai tahap akhir ‘Operasi Kebebasan’,” tulis Guaido dilansir CNN, Selasa (30/4). 

Venezuela telah dilanda krisis dan kekacauan, seiring kondisi ekonomi di negara itu yang saat ini dilanda hiperinflasi. Pemerintahan Maduro dianggap telah menciptakan situasi yang semakin buruk dengan kebijakan sosialis yang ia terapkan, serta pendahulunya mantan presiden Hugo Chavez. 

Gelombang protes untuk menuntut kepemimpinannya telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi semakin memburuk pada awal tahun ini, ketika Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. 

Setidaknya 50 negara, termasuk AS telah mengakui Guaido sebagai pemimpin Venezuela. Namun, Rusia dan beberapa negara lainnya telah menolak klaim tersebut dan mengatakan Maduro, serta pendahulunya Chavez sebagai pemimpin negara yang sah.

Guaido telah berusaha untuk menggulingkan Maduro dalam sebuah kudeta. Pemerintah Venezuela kemudian mencabut kekebalan hukum dirinya sebagai anggota parlementer, hingga melakukan penangkapan terhadap kaki tangan Guaido dan melakukan banyak pemeriksaan. 

Hukuman untuk Guaido juga mencakup larangan meninggalkan Venezuela, namun secara terbuka dilanggar olehnya pada Januari lalu. Pekan lalu, Guaido mengatakan sekutu kongresi Gilber Caro telah ditahan dan 11 anggota oposisi dipanggil oleh badan intelijen Sebin.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VBYg4S
April 30, 2019 at 06:37PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VBYg4S
via IFTTT

Jokowi-Maruf Unggul Tahap Awal Rekapitulasi KPU Surabaya

Ada enam kecamatan yang melakukan rekapitulasi suara pada tahap awal di Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, dinyatakan unggul dalam tahap awal rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu 2019. Rapat pleno digelar di kantor Komisi Pemilihan Umum Jalan Adityawarman Nomor 87, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/4).

Sesuai jadwal, ada enam kecamatan yang melakukan rekapitulasi suara pada tahap awal atau hari pertama ini, yakni Kecamatan Pakal, Bulak, Asemrowo, Gayungan, Jambangan dan Benowo. Dari enam kecamatan tersebut, yang sudah menyelesaikan rekapitulasi hingga sore ini baru Kecamatan Pakal dan Bulak.

"Mudah-mudahan berjalan sesuai target. Pelakasanan rekapitulasi berjalan aman, kondusif dan lancar," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya Nur Syamsi.

Untuk rekapitulasi di Kecamatan Pakal, pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh 22.141 suara dan Prabowo-Sandi memperoleh 9.144 suara. Sedangkan di Kecamatan Bulak, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 16.272 suara dan Prabowo-Sandi memperoleh 7.168 suara.

Menurut dia, dalam rekapitulasi dua kecamatan yang telah dilalui, tidak menemui kendala yang cukup berarti. Ia berharap proses rekapitulasi yang akan berlangsung hingga 4 Mei mendatang terus kondusif.

"Sampai saat ini tidak ada masalah baik itu untuk data pemilih, pengguna hak pilih, maupun perolehan masing-masing peserta pemilu," ujarnya.

Untuk masalah keamanan, lanjut dia, pihak KPU mengaku telah bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya untuk terus membantu mengamankan jalannya rekapitulasi tingkat Kota Surabaya hingga selesai pada 4 Mei mendatang. "Kalau keamanan tidak ada masalah, kawan-kawan dari Polrestabes, Polres Tanjung Perak membantu keamanannya," katanya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2LfqnD9
April 30, 2019 at 06:20PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2LfqnD9
via IFTTT

Menko Darmin: Regulasi Fintech Harus Diperbarui

Regulasi fintech diperbarui untuk memitigasi risiko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, regulasi mengenai teknologi finansial (financial technology/ fintech) harus diperbaharui.Tujuannya, memitigasi risiko yang muncul dari pemanfaatan teknologi tersebut.

Darmin menjelaskan, otoritas terkait harus bergerak ke kerangka peraturan yang lebih ringan, dinamis, dan adaptif. Peraturan yang dibuat harus mencoba menyeimbangkan peran kebijakan dan regulasi untuk memberikan kepastian hukum. "Sekaligus melindungi konsumen dan mendorong inovasi," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (30/4). 

Saat ini, Darmin menjelaskan, Indonesia dihadapkan pada realita bahwa teknologi digital telah digunakan pada seluruh aspek kehidupan dan pembangunan mulai dari sektor perdagangan, transportasi, pertanian, hingga keuangan.

Pemanfaatan digital menciptakan peluang bisnis melalui platform sharing ekonomi, bahkan dapat meningkatkan inklusi keuangan melalui beragam layanan fintech berkembang. Tapi, di sisi lain, perkembangan ini meningkatkan risiko tindak kejahatan berupa penyalahgunaan data pribadi, cyber crime, hingga praktik pencucian uang.

Darmin menuturkan, rumus dasar dalam merancang regulasi fintech adalah pengaturannya harus sederhana, ringan, dan fleksibel. Hal ini agar tidak mematikan start up dan tidak mematikan inovasi. "Kami memandang perlindungan kepentingan nasional harus dikaji secara serius, termasuk dalam penanganan terorisme dan pencucian uang," katanya. 

Darmin menambahkan, salah satu isu terkait fintech adalah tindakan memecah transaksi (smurfing) melalui transaksi fintech. Tindakan itu dilakukan agar kurang dari batasan threshold transaksi yang harus dilaporkan, yaitu kurang dari Rp 100 juta.

Selain itu, ada isu virtual currency tentang pseudonimity dari mekanisme transaksi yang menyebabkan pelaku transaksi tidak dapat diidentifikasi. Untuk memitigasi risiko fintech dan virtual currency tersebut, Darmin menilai, pemerintah bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tidak dapat bergerak sendiri. “Kolaborasi dan peran aktif dari platform fintech juga diperlukan,” ujarnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VyESFN
April 30, 2019 at 06:20PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VyESFN
via IFTTT

Puasa bagi Orang Pikun

Ustaz Ahmad Lutfi Fathullah menjelaskan perihal puasa Ramadhan bagi orang yang pikun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan dinanti-nanti kedatangannya oleh seluruh orang yang beriman. Inilah saatnya untuk meraih pahala dan ampunan Allah SWT yang terbuka luas. Dengan begitu, pengujung Ramadhan yakni Idul Fitri dapat menjadi momen kembali pada fitrah.

Namun, tidak semua orang dapat menikmati Ramadhan dengan kondisi 100 persen prima. Misalnya, kalangan lanjut usia (lansia) yang telah kehilangan ketajaman pikirannya. Mereka kadangkala mengidap pikun, sehingga boleh jadi makan atau minum saat siang hari Ramadhan.

Lantas, bagaimana kewajibannya puasa Ramadhan? Apakah boleh tak berpuasa? Kemudian, apa yang dapat dilakukan keluarga yang menyayanginya?

Terkait ini, pendakwah dari Pusat Kajian Hadis, Ustaz DR Ahmad Lutfi Fathullah, memberikan pandangan, sebagaimana dimuat dalam laman tanya-jawab Harian Republika beberapa waktu silam.

Bagi mereka yang lansia dan cenderung pikun, maka boleh tidak berpuasa. Namun, Ustaz Ahmad Lutfi meminta agar tidak kaku menafsirkan hal tersebut.

Sebab, perlu pula keluarga terdekat melihat kondisi fisik orang tua. Jika masih kuat berpuasa, ajaklah dia bersahur dan biarlah dirinya berpuasa semampunya.

Jika ternyata berbuka lantaran dia pikun, maka ucapkanlah alhamdulillah.

Jika dia melakukan hal-hal yang membatalkan puasa--semisal makan dan minum--biarkanlah. Maka, pada akhir Ramadhan si anak dapat membayarkan fidyah puasanya.

Menurut Ustaz Ahmad Lutfi, lebih baik keluarga terdekat tetap mengajak orang tua yang pikun untuk berpuasa? Di satu sisi, hal itu lebih efektif dari segi komunikasi. Artinya, orang tua itu tak akan merasa "tersisih."

Di samping itu, Allah SWT mewajibkan sesuatu selalu diikat dengan "batasan kemampuan." Demikian bila dikaitkan dengan fikih. Allah tidak akan mewajibkan sesuatu ibadah kecuali dalam batasan kemampuan yang hamba-Nya sanggupi.

Akan tetapi, hal itu tidak menggugurkan kewajiban berbuat. Sang hamba diberi kelonggaran-kelonggaran tertentu.

Dengan pemahaman seperti itulah anak-anak hendaknya memperlakukan orang tua yang sudah pikun.

Ambil contoh. Bila orang tua yang sudah amat sepuh dan pikun ikut sahur bersama-sama. Maka, misalnya, ketika pada pagi hari dia wafat, statusnya dalam kondisi sedang berpuasa.

"Tentu hal ini akan berbeda nilainya jika meninggal di pagi yang sama, tetapi dalam kondisi tidak berpuasa. Allahu a'lam." kata Ustaz Ahmad Lutfi.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2LclKcT
April 30, 2019 at 06:19PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2LclKcT
via IFTTT

Tough choice to make on new capital city's location: VP

Bappenas had suggested three options on relocating the capital city.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vice President M Jusuf Kalla admitted to it being no easy task to decide on an apt location for the new capital city since 10 pre-requisites had to be met. "A decision had yet to be taken based on meeting 10 specific criteria agreed upon and put forth by Bappenas (the National Development Planning Board). The requirements are stringent and making a choice is not easy task," Kalla remarked here on Tuesday.

Among the conditions are the place being strategically located in the heart of Indonesia; its populace being highly tolerant; carrying the least risk of natural disasters; and having no less than 60 thousand hectares of vacant area. "It could be in Kalimantan or Sulawesi. Sulawesi Island is, for instance, located in the heart, but the only drawback is the absence of a vacant and ready area. Although a ready location is in sight, but it has risky faults," Kalla explained.

In the meantime, the government held the first cabinet meeting on Monday to hold discussions on the plan to shift the capital city. A huge plan should be in place for moving the capital city. The government favors the plan on moving the capital city outside Java Island on the basis of various grounds.

"At the limited (cabinet) meeting, the president (took the decision) on moving the capital city to outside Java," National Development Planning Minister/Head of Bappenas Bambang Brodjonegoro remarked after the meeting at the Presidential office.

Brodjonegoro noted that the Bappenas had suggested three options on relocating the capital city, with the first being to not change the capital city of Jakarta though relocating the government offices around the Presidential Palace and the National Monument (Monas) areas. The second option was relocating the capital city to regions in proximity to Jakarta, such as Bogor, Depok, Tangerang, or Bekasi, while the third alternative was moving it outside Java Island.

"The point is if it remains in Java Island, moreover, near Jakarta, it will not lessen the burden on Java Island and also not drive Indonesia-centric development, but rather solely strengthen Java Island," he explained.

Some 40 thousand hectares along with Rp 466 trillion or some 33 billion US dollar are needed for a new capital city outside Java. This decision will also entail the migration of some 1,5 million people constituting civil servants of different ministries and state institutions, legislative and judiciary officers, as well as military and police officers, among others.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2WhmzSW
April 30, 2019 at 06:15PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2WhmzSW
via IFTTT