REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa bilang humor hanya menjadi urusan komedian? Disadari atau tidak, setiap bidang keilmuan dan profesi sebenarnya membutuhkan sentuhan humor.
Sebagai contoh, pelajaran akan menjadi lebih mudah dipahami dan terasa menyenangkan bila disampaikan oleh guru dengan selipan-selipan humor. Contoh lainnya, pasien akan merasa lebih bahagia ketika terapi diberikan melalui pendekatan humor.
Akan tetapi, tak semua bidang keilmuan dan profesi memandang humor sebagai sesuatu yang perlu ditanggapi dan dimanfaatkan dengan lebih serius. Menjawab tantangan ini, Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) menghadirkan The Library of Humor Studies.
The Library of Humor Studies merupakan sebuah pusat kajian humor pertama di Indonesia yang dapat menjadi wadah untuk tempat berdiskusi sampai pelatihan humor. Perpustakaan ini pertama kali didirikan pada 2016 di wilayah Cikini, namun saat ini sudah berpindah lokasi ke Menara DDTC Lantai 2, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.
The Library of Humor Studies juga memiliki koleksi buku, majalah hingga DVD terkait humor yang sangat menarik. Koleksi perpustakaan ini juga merupakan buku terbitan penerbit kredibel seperti The MIT Press, The Economist, Cambridge University Press, Oxford University Press, hingga Phaidon, Bloomsbury, dan Penguin.
"Kurang lebih sekitar 1.500, mungkin lebih. Ada campuran majalah dan DVD, tapi sebagian besarnya adalah buku," ungkap CEO IHIK3 Novrita Widiyastuti ketika ditemui Republika.co.id di The Library of Humor Studies, Jakarta.
Koleksi buku yang ditawarkan The Library of Humor Studies pun tidak main-main. Ada beragam koleksi buku seputar humor yang cukup sulit untuk dicari di tempat lain. Beberapa di antaranya adalah A Smile in the Mind, The Psychology of Humor hingga dua edisi buku Encyclopedia of Humor Studies.
The Library of Humor Studies juga menawarkan buku-buku yang mengkaji humor dari berbagai multidisiplin ilmu. Beberapa di antaranya adalah buku-buku yang mengkaji humor dari perspektif psikologi, kesehatan, bisnis, antropologi, hingga desain grafis dan periklanan.
"Humor dalam konteks seni, dalam konteks craft, dalam konteks kesehatan, dalam konteks retorika, antropologi, (humor dalam konteks) semua bidang keilmuan dan semua profesi kita punya bukunya," lanjut pendiri IHIK3 Danny Septriadi.
Danny mengatakan buku-buku yang ada di The Library of Humor Studies merupakan koleksi pribadinya. Ada cukup banyak koleksi buku-buku yang tidak diterbitkan di Indonesia sehingga harus Danny beli dari luar negeri. Koleksi buku The Library of Humor Studies dapat dicek di laman resmi IHIK3, https://ihik3.com.
Koleksi buku hingga majalah bisa dibaca langsung di The Library of Humor Studies yang terletak di lantai 2 Menara DDTC Kelapa Gading ini. Pengunjung tak akan merasa bosan karena perpustakaan ini memiliki suasana yang menyenangkan.
Selain meja besar utama yang terletak di tengah ruang perpustakaan, ada beberapa pojok tempat duduk kecil yang bisa ditempati dengan nyaman sambil membaca buku. Untuk situasi khusus seperti riset dan hal penting lain, Danny membolehkan buku-buku koleksinya untuk dipinjam dan dibawa pulang sementara oleh pengunjung.
The Library of Humor Studies juga tidak menerapkan sistem keanggotaan. Novrita dan Danny juga menekankan bahwa perpustakaan dan pusat studi humor ini tidak eksklusif untuk profesi tertentu saja. Siapapun yang memiliki ketertarikan terhadap humor bisa langsung datang berkunjung ke The Library of Humor Studies.
"Langsung datang saja," jelas Novrita.
Jam operasional normal The Library of Humor Studies adalah Senin-Jumat pada pukul 09.00-17.00 WIB. Namun, pengunjung yang ingin datang di akhir pekan atau hari libur bisa membuat perjanjian terlebih dahulu dengan pihak IHIK3 yang diwakili oleh Nia di nomor 081574914554.
https://ift.tt/2XURohc
March 14, 2019 at 02:31PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2XURohc
via IFTTT
No comments:
Post a Comment