REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan personel ke lokasi banjir di Provinsi Bengkulu. Upaya ini dilakukan untuk membantu penanganan bencana di wilayah tersebut.
Seperti diketahui bencana banjir dan longsor menerjang Bengkulu yang menyebabkan puluhan warga meninggal dunia. Selain telah menyebabkan kerugian harta benda dan gelombang pengungsian.
"Kami melakukan respons tanggap darurat dengan mengerahkan sumber daya baik relawan dan peralatan pendukung lainnya,’’ ujar Kepala Markas PMI Provinsi Bengkulu, Joni Saputra dalam keterangan persnya, Selasa (30/4). Hal tersebut untuk membantu pemerintah melakukan penanggulangan atas serangkaian musibah bencana banjir dan longsor di wilayah Bengkulu.
PMI juga lanjut Joni, sudah menginstruksikan kepada anggota relawan dan staf PMI di kabupaten/kota yang markasnya berdekatan dengan lokasi bencana untuk ikut menurunkan personel. Gerakan ini dalam membantu penanganan longsor dan banjir yang terjadi pada Sabtu (27/4) siang tersebut.
Selain itu lanjut Joni, PMI juga telah berkoordinasi dengan pemerintah dengan mengerahkan relawan dan staf untuk membantu proses evakuasi. Proses tersebut dilakukan baik manual maupun dengan menggunakan perahu karet dan mengerahkan kendaraan baik rescue maupun tangki air bersih.
Ditambahkan Joni, saat ini personil PMI masih berada dilapangan dan membantu proses assessment dampak kerugian. Petugas juga memberikan pelayanan kesehatan dengan menerjunkam tim medis untuk melakukan penyisiran (mobile klinik) ke beberapa lokasi pengungsian warga. Langkah hal ini untuk mengantisipasi dampak penyakit pasca banjir.
Penanganan bencana ini ungkap Joni, di bawah kendali pemerintah daerah setempat seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Terutama dalam menempatkan personel di lokasi-lokasi terdampak untuk antisipasi bencana banjir dan longsor susulan.
Lebih lanjut Joni menuturkan, PMI sudah menginstruksikan kepada seluruh anggota dan relawan PMI agar meningkatkan kewaspadaan dan bersiaga. Sebab kondisi cuaca dalam beberapa terakhir ini buruk seperti turun hujan deras yang berpotensi terjadinya banjir susulan.
http://bit.ly/2Vxh6dv
April 30, 2019 at 03:14PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Vxh6dv
via IFTTT
No comments:
Post a Comment