REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyiapkan dana sebesar Rp 11 miliar untuk mengatasi masalah banjir. Banjir terjadi akibat drainase buruk sehingga terjadi luapan air di sejumlah jalanan utama kawasan perkotaan.
"Tahun ini (2019) cuma Rp 11 miliar, anggarannya bertahap karena sangat terbatas," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Uu Saepudin kepada wartawan di Garut, Jumat (26/4).
Ia menuturkan, pemerintah daerah terus mencari solusi persoalan banjir yang seringkali terjadi di beberapa titik kawasan perkotaan pada saat turun hujan deras. Berdasarkan hasil kajian, banjir disebabkan sempitnya drainase sehingga saat turun hujan aliran air tidak tertampung. Akibatnya, air meluap ke jalan.
"Drainase harus diperbaiki karena dinilai sudah tak mampu menampung aliran air," katanya.
Ia menyampaikan, upaya memperbaiki drainase itu membutuhkan dana yang cukup besar, sementara APBD Pemkab Garut anggarannya terbatas. Uu mengungkapkan, sudah mengusulkan dana sebesar Rp 25 miliar pada 2020 untuk menyelesaikan semua drainase yang buruk di Garut.
"Kita baru bisa fokus melakukan penanganan banjir di tahun anggaran 2020, diusulkan Rp 25 miliar," katanya.
Ia menyebutkan, drainase yang perlu diperbaiki yakni Jalan Merdeka, Jalan Bratayuda, dan Jalan Guntur yang seringkali diterjang banjir pada musim hujan. "Tiga titik jalan itu semua drainasenya akan diperlebar sehingga bisa menampung air saat hujan turun," katanya.
Ia menambahkan, drainase yang baru dibangun nanti akan mengalir langsung ke Sungai Cimanuk sehingga kawasan perkotaan tidak akan dilanda banjir saat turun hujan. "Selain memperbaiki drainase, kita juga akan memperbaiki 18 irigasi yang saat ini fungsinya kurang maksimal," kata Uu.
http://bit.ly/2vnMJaI
April 26, 2019 at 04:56PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2vnMJaI
via IFTTT
No comments:
Post a Comment