REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi umat menjadi misi utama Yayasan Rumah Yatim. Guna meneguhkan misinya itu, lembaga pilantrofi yang berkantor pusat di Kota Bandung ini menargetkan pembangunan 10 sekolah unggulan.
Pembangunan sekolah unggulan itu sedianya akan dibangun di beberapa tempat yakni di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cianjur, Kota Tangerang, Kota Tangsel. Juga akan dibangun pusat pengembangan potensi anak di Aceh dan juga pesantren di daerah Parung, Kabupaten Bogor. "Pembangunan sarana pendidikan ini kami targetkan dua tahun selesai," ujar Wakil Direktur Utama Rumah Yatim, Abdurrohman kepada Republika.co.id, hari ini.
Guna memuluskan rencana pembangunan sarana pendidikan itu, jelas Abdurrohman, yakni melalui program wakaf 10 sekolah unggulan. Langkah ini juga selaras dimana 60 persen kinerja Rumah Yatim saat ini difokuskan pada dunia pendidikan. Yang diusung dalam program ini adalah investasi generasi prestasi. Maksudnya, misi besar Rumah Yatim salah satunya peningkatan kualiltas pendidikan umat.
Adapun sekolah El Fitra Islamic Scientific School yang dikelola Rumah Yatim dengan jumlah siswa sebanyak 750 orang mulai dari tingkatan TK, SD hingga SMA. "Melalui investasi pendidikan ini, kami ajak anak-anak bangsa yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing untuk mengembangkan diri dan berkontribusi bagi masyarakat luas," paparnya.
Disebutkan, investasi janngka panjang itu yakni membina dan mengarahkan anak didik dari mulai SD hingga SMA. Tujuannya adalah setiap anak memiliki dua hal utama yakni sesuai dengan potensi dan kompeteni yang dimiliki secara personal, dan
sesuai kebutuhan umat hari ini. Baik di bidang sains, keagamaan, pendidikan dan lain sebagainya.
"Saat ini kami sudah menguliahkan 250 anak di berbagai universitas. Hampir sekitar 40 persen adalah anak-anak yang kuliah di bidang keguruan," katanya seraya menambahkan saat ini pihaknya juga masukkan tiga anak yatim ke perguruan tinggi yakni di Unsyiah sebanyak dua orang, Udaya Bali satu orang.
Bagi Rumah Yatim, katanya, upaya peningkatan kualitas pendidikan tak sebatas pada slogan. Lebih dari itu pihaknya sudah memvisualilsasikan dalam bentuk pembangunan infrastruktur sarana pendidikan dan penyiapan sumber daya manusia (SDM). Penyiapan SDM dilakukan melalui seleksi ketat sesui bakat akademis non akademik mulai dari tingkatan SD hingga SMA.
Khusus tingkatan SMA, pihaknya menyiapkan program Bimbingan Belajar (Bimbel) Intensif yang sesuai dengan juruan perkuliahan yang akan dijalani mereka. Lama belajar di Bimbel Intensif yakni setahun. "Bimbel ini dikelola sendiri oleh kami karena kami memiliki tenaga pengajar yang handal," ujarnya.
Apakah semua sekolah itu nantinya akan diisi anak-anak yatim tak mampu? Menurut Abdurrohman, pihaknya juga memasukkan calon siswa dari kalangan keluarga mampu. Sehingga terjadi subsidi silang yang bertujuan agaar kelangsungan proses belajar mengajar berjalan berkelanjutan. Selain itu juga memberikan rasa percaya diri anak-anak kurang mampu bergaul dengan anak-anak dari keluarga mampu.
Pembina Yayasan Rumah Yatim, Ahmad Jaeni menyatakan, pencapaian misi Rumah Yatim tak lepas dari peran serta masyarakat, khususnya para donatur. Karena itu, sebagai lembaha pilantrofi resmi, pihaknya menyampaikan rasa terimakasih tak terhingga kepada para donatur yang sudah mendukung pihaknya dalam mencapai target misi Rumah Yatim.
"Tujuannya agar terwujud cita-cita dan harapan bukan hanya anak-anak yatim, melainkan lebih dari itu yakni membantu pemerintah dalam hal ini unntuk mewujudkan peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi," ujarnya.
https://ift.tt/2JP2MIK
March 29, 2019 at 07:19PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2JP2MIK
via IFTTT
No comments:
Post a Comment