REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK— Ribuan jamaah melakukan shalat jenazah untuk almarhumah Hj Dian Djuriah Rais binti H Muhammad Rais pendiri Masjid Dian Al Mahri atau Masjid Kubah Emas, Depok Jawa Barat.
Shalat jenazah berlangsung usai shalat Jumat. Prosesi dilanjutkan dengan pemakaman jenazah di Kompleks Masjid Kubah Emas, pada pukul 12.45.
Tampak ratusan rangkaian papan bunga berjejer di pintu gerbang hingga ke halaman masjid termegah di Asia Tenggara itu dan menjadi tempat wisata religi andalan Kota Depok.
Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman wanita yang dikenal dermawan itu.
Suami almarhumah, Maemun Al Rosyid menyampaikan ke para jamaah dan masyarakat untuk memaafkan almarhumah jika ada kesalahan yang diperbuat semasa hidupnya.
"Kalau ada tutur kata dan perbuatan yang sadar dan tidak sadar kalau ada yang tidak berkenan atau kesalahan beliau semasa hidupnya, pada kesempatan ini mohon dibukakan pintu maaf seluas luasnya," kata Maemun.
Dia meminta seluruh keluarga dan seluruh jamaah mengikhlaskan kepergian almarhumah dan berharap mendoakan kepergian istri tercintanya.
"Kami juga minta keikhlasan dari para jemaah atas kepergian alamarhumah. Mari kita doakan agar almarhumah diterima amal ibadahnya, di lapangkan alam kuburnya, ditempatkan di sisi Allah, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapi keadaan ini," tutur Maemun.
Menurut Maemun, alasan dimakamkan di halaman depan Masjid Kubah Emas karena keinginan dari almarhumah. "Jika tidak ada umur (meninggal dunia) untuk dimakamkan di depan Masjid Kubah Mas," terangnya.
Selain itu, pesan almarhumah yang ingin dishalatkan oleh para jamaah Masjid Kubah Mas dengan ikhlas.
"Akhirnya, semua keinginan almarhumah istri saya terkabulkan. Almarhumah istri saya merupakan guru bagi kami yang mudah bergaul. Maka, kami keluarga meminta maaf untuk almarhumah jika ada tutur kata dan perbuatannya, agar dibukakan pintu maaf," tegas Maemun.
Kenangan almarhumah tak lekang di mata karyawan dan kerabat. Selain dikenal dermawan, almarhumah Dian Al Mahri juga dikenal senang dengan anak yatim.
"Ibu sangat memperhatikan karyawan. Beliau sangat dermawan dan senang membantu anak-anak yatim. Semua juga pasti kehilangan. Ibu memang sangat baik," kenang salah satu karyawan, Sutrisna.
Hj Dian Djuriah Rais binti H Muhammad Rais yang akrab disapa Dian Al Mahri meninggal dunia di usia 70 tahun karena penyakit yang dideritanya di RS Pondok Indah, Jakarta, Jumat (29/3) pukul 02.15 WIB.
https://ift.tt/2Fz4HM2
March 29, 2019 at 05:19PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Fz4HM2
via IFTTT
No comments:
Post a Comment