REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Muslim Center of Queensland (IMCQ) berencana membangun masjid Indonesia di Kota Brisbane, Queensland, Australia. Alasannya, kebutuhan umat Muslim di sana terkait sarana ibadah kian penting.
Saat ini, di wilayah Greater Brisbane hanya terdapat kurang dari 20 unit masjid. Sementara itu, jumlah populasi umat Islam di sana lebih dari 33 ribu jiwa.
“Saat ini bangunannya sudah digunakan untuk shalat Maghrib dan Isya serta melakukan sejumlah kegiatan keagamaan serta dakwah, namun belum berbentuk masjid. Baru sebagai pusat kegiatan umat Islam Indonesia saja,” ujar Ketua Manajemen IMCQ Eddy Wahyu Susilo saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/3).
Dia menjelaskan, pembangunan masjid tersebut kini memasuki tahap proses perizinan. Untuk membangun suatu rumah ibadah di sana, memang diperlukan izin dari masyarakat dan pemerintah kota setempat.
Eddy menceritakan, konstruksi yang sedang dibina itu sebelumnya berbentuk rumah warga. Bangunan itu telah dibeli pihaknya sejak 2017 lalu, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus. Adapun total dana yang dipakai untuk itu sekitar 880 ribu dolar Australia.
Setelah berganti hak milik, maka bangunan rumah itu diubah menjadi ruangan untuk shalat berjamaah. Dibuatkan pula suatu gazebo yang berfungsi sebagai ruang serbaguna.
Selanjutnya, masjid yang dalam proses pembangunan itu mulai aktif digunakan pada tahun lalu. Meski belum berbentuk sebagaimana masjid yang sudah jadi, menurut dia, pelbagai aktivitas keagamaan di sana terus berjalan. Para jamaah kerap berkegiatan di sana.
“Konsepnya kita makmurkan dulu apa yang Allah berikan dengan apa adanya lalu nanti Allah kasih besar lagi,” kata dia.
Pada tahun ini, IMCQ berencana merenovasi gedung lama karena kaum Muslimin setempat memerlukan di masjid tersebut tempat shalat wanita, penambahan toilet, dan toilet khusus difabel.
Kompleks properti ini terdiri atas dua unit gedung. Gedung yang baru kini sudah dimanfaatkan sebagai tempat shalat, tetapi gedung yang lama belum difungsikan. Rencananya, gedung yang lama akan menjadi masjid, sedangkan gedung yang baru dibangun difungsikan sebagai madrasah sekaligus Islamic Center.
“Kita akan ajarkan Al Quran, kita upayakan tempat ini sebagai tempat belajar Al Quran untuk umum. Hanya saja menggunakan metodologi Indonesia,” jelasnya.
Sekarang, IMCQ masih terus menggalang dana lewat berbagai cara. "Pengumpulan dananya secara maraton, ada bentuknya wakaf dari orang-orang di sini ada fundraising yang modelnya mendatangkan ustad, misalnya pada 2012 kita datangkan Ustad Aa Gym sambil beliau ceramah kita adakan fundraising," papar Eddy.
"Kita lakukan berbagai macam cara untuk dapatkan dana. Berdasarkan rencana yang telah disusun, diharapkan pembangunan masjid selesai pada 2024."
https://ift.tt/2HvJrtf
March 14, 2019 at 04:50PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2HvJrtf
via IFTTT
No comments:
Post a Comment