Pages

Saturday, March 9, 2019

Manchester City Diduga Langgar Financial Fair Play

UEFA akan fokus menyelidiki beberapa dugaan pelanggaran FFP sebagaimana yang dipublik

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Federasi Sepak Bola Inggris (FA) sedang membuka penyelidikan dugaan pelanggaran Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan Manchester City. Penyelidikan ini menyusul langkah Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) yang sedang mencari barang bukti tentang dugaan pelanggaran tersebut pada Kamis (7/3) lalu.

“Investigasi dari Badan Kontrol Keuangan UEFA Club Independen hari ini telah membuka penyelidikan formal ke Manchester City FC untuk kemungkinan pelanggaran peraturan FFP,” demikian bunyi pernyataan resmi UEFA dalam situs resminya, Kamis (7/3).

UEFA akan fokus menyelidiki beberapa dugaan pelanggaran FFP sebagaimana yang dipublikasikan oleh berbagai media. UEFA tidak akan memberikan komentar apapun ketika proses investigasi sedang berlangsung.

Dilansir dari BBC, Sabtu (9/3), sebuah majalah Jerman Der Spiegel menerbitkan dugaan adanya pelanggaran tersebut. Hal itu berdasarkan bocoran sebuah dokumen yang menyebutkan bahwa juara Liga Primer Inggris, Manchester City, melanggar aturan FFP.

Dokumen tersebut mengklaim City melakukan pembayaran melanggar aturan sebesar 200 ribu poundsterling kepada agen pemain masa depan Inggris berusia 14 tahun, Jadon Sancho. Sekarang ini, pihak liga sedang menyelidiki keuangan dan perekrutan pemain di akademi City.

Jadon Sacho dibeli oleh Manchester City pada tahun 2015 dari Watford ketika usianya masih 14 tahun. Kemudian pada 2017, klub raksasa Jerman, Borussia Dortmund membelinya. Pembelian ini kemudian dinilai melanggar aturan FFP.

Liga Primer Inggris merupakan badan sepak bola yang menerapkan aturan ketat dan terperinci tentang perekrutan pemain di akademi dan kepemilikan pihak ketiga. Kemungkinan besar, penyelidik dari liga akan meminta keterangan dari klub.

Namun, klub membantah tuduhan yang disematkan kepadanya. Klaim bahwa City melanggar aturan FFP sebagaimana yang dipublikasikan oleh majalah Der Spiegel tidak benar. Bahkan, City mengatakan dokumen yang didapatkan majalah tersebut ilegal.

Namun City menyambut baik penyelidikan yang dilakukan oleh UEFA dan berharap mengakhiri spekulasi yang berkembang di publik. Hasil penyelidikan tersebut juga diharapkan bisa menjawab klaim dari publikasi yang dikeluarkan oleh media.

Pada Februari lalu, ketika kasus ini baru mencuat, City mengatakan bahwa ada upaya terorganisasi untuk merusak reputasi klub. “Kami tidak akan memberikan komentar apapun tentang materi di luar konteks yang diduga telah diretas atau dicuri dari City Football Group dan personel Manchester City serta orang-orang terkait,” ungkap klub pada Februari lalu.

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola angkat bicara terkait dugaan kasus ini. Dia mengatakan ada upaya dari pihak luar agar klubnya mendapatkan hukuman dari otoritas sepak bola Inggris maupun Eropa. “Orang-orang menekan dan mendorong untuk menemukan sesuatu yang salah,” kata dia.

Guardiola juga menilai kasus ini adalah upaya ingin merusak prestasi yang diraih City. Pelatih asal Spanyol tersebut tidak peduli atas isu yang dikaitkan dengan timnya.

Ketika direkrut Manchester City, Sacho tidak pernah tampil di tim utama. Dia kemudian pindah ke Dortmund pada Agustus 2017 dengan harga 8 juta poundsterling. Dia kemudian menjadi salah satu pemain bintang di Bundesligan musim ini. Bahkan Sacho digambarkan oleh klubnya sebagai pemain paling menarik di Eropa ketika resmi menandatangani kontrak panjangnya dengan klub Oktober tahun lalu.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2EZ0ceA
March 09, 2019 at 04:29PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2EZ0ceA
via IFTTT

No comments:

Post a Comment