REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Dia seorang stand-up komedian yang kerap tampil di Australia. Topik-topik lawakannya pun tak mengenal tabu. Bahkan, semakin tabu suatu topik, justru semakin menarik baginya.
Tapi Frida Deguise, masih juga menghadapi kecurigaan pihak tertentu karena kebetulan dia seorang muslimah berhijab. Dalam pertunjukan di Adelaide Fringe Festival pekan lalu, dia mengungkap bagaimana seorang petugas keamanan pernah mengira dia seorang teroris.
Saat itu, katanya, dia sedang makan siang di mobilnya yang sedang terparkir. Para penonton tampak terkesima mendengar kisah ini.
"Iya benar terjadi pada saya. Pria itu mengira saya akan meledakkan gedung balai kota," kata Frida kepada ABC.
Dia pun meminta agar leluconnya tentang bom tidak ditanggapi dengan sikap tersinggung. "Saya seorang Muslim yang mengatakan lelucon itu. Mengapa tersinggung? Jangan tersinggung dengan Muslim lainnya," katanya.
Wanita berusia 41 tahun yang tinggal di Bankstown di pinggiran Kota Sydney itu menjelaskan dirinya harus membagi waktu mengurus empat anaknya dan menjalani profesi sebagai komedian. Di sela-sela kesibukannya mengantar-jemput anak-anak, dia biasanya menyiapkan bahan-bahan lawakannya sambil menunggu di mobil.
"Kemudian saya akan buru-buru mengantar mereka pulang, menyiapkan makanan dan langsung pergi ke pertunjukan," jelas Frida.
Menurut dia, anak-anaknya memahami dia menyukai profesinya itu. "Saya menerobos stereotip, baik untuk non-Muslim maupun Muslim," katanya.
Kepada sesama Muslim, Frida berpesan, Anda bisa melakukan apa pun yang diinginkan. Sedangkan untuk non-Muslim dia ingin menyampaikan dirinya sama saja dengan mereka.
Selama enam tahun terakhir, Frida membawakan bahan lawakan berdasar pada stereotip. Dan hal itu cukup berhasil.
Tapi sebenarnya dia, katanya, ingin diakui karena bakatnya sebagai pelawak, bukan karena dia satu-satunya komedian berhijab di Australia. Pertunjukan barunya bertajuk Living on a Prayer lebih bersifat pribadi, mengisahkan kehidupannya tumbuh di keluarga Muslim asal Lebanon dan menganggap dirinya 'gagal' sebagai gadis Muslim.
Pertunjukannya di Adelaide, katanya, dia tulis selama setahun, melalui proses perbaikan di sana-sini. "Ini tentang kehidupanku, kisah orang tua, keluarga, dan teman-temanku. Semua hal yang membentukku dan menjadikannya lucu," ujarnya.
Dalam ajang Adelaide Fringe Festival, banyak penonton menghadiri pertunjukkannya. "Sangat sulit bagi kami komedian Muslim, perempuan, berjilbab di Australia. Bercanda, sayalah satu-satunya," katanya.
Seusai tampil di Adelaide, Frida Deguise berencana tampil selama dua minggu di Los Angeles. Dia mengaku tak tertarik melirik pasar selain Amerika.
"Saya ingin ke sana. Semua komedian dan aktor hebat Australia pergi ke sana. Di Hollywood," katanya.
Simak berita selengkapnya dalam Bahasa Inggris di sini.
https://ift.tt/2TDuKe8
March 12, 2019 at 05:51PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2TDuKe8
via IFTTT
No comments:
Post a Comment