REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Cina mencegah Dewan Keamanan PBB untuk memasukkan pemimpin Jaish-e-Mohammad (Jem) ke dalam daftar hitam. Kelompok Jem sebelumnya dianggap sebagai dalang dari penyerangan paramiliter India di Kashmir.
India menyatakan pihaknya kecewa akan hal tersebut, sehingga memicu seruan untuk memboikot produk-produk Cina di media sosial. Sementara, Amerika Serikat (AS) mengatakan itu bertentangan dengan tujuan Cina untuk mencapai perdamaian dan stabilitas regional.
Amerika, Inggris, dan Prancis meminta Dewan Keamanan untuk memberikan sanksi pendiri Jem, Masood Azhar. Sanksi yang diberikan yakni dengan embargo senjata, larangan bepergian, dan pembekuan aset.
Cina memberikan penangguhan teknis atas permintaan memasukkan pemimpin Jaish-e-Mohammad (Jem) ke dalam daftar hitam. Namun tidak memberikan alasan lebih lanjut.
Kedutaan AS di New Delhi tidak mengomentari secara spesifik karena pertimbangannya bersifat rahasia. "Kami akan terus bekerja dengan komite sanksi untuk memastikan daftar penunjukan diperbarui dan akurat," kata pernyataan tersebut, Kamis (14/3).
Sebelumnya, Cina juga telah mencegah komite sanksi untuk memberikan sanksi kepada Azhar pada 2016 dan 2017. "Diskusi tentang masalah ini harus dilakukan mengikuti aturan dan prosedur Dewan Keamanan AS dan badan pendukungnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang.
Kementerian Luar Negeri India berjanji untuk memastikan para pemimpin teroris yang terlibat dalam serangan keji dibawa ke pengadilan.
Banyak pengguna media sosial mendesak orang-orang India untuk memboikot produk-produk Cina. Melalui tagar Cina dan BoycottChineseProduk, menjadi tren teratas di Twitter India.
"Tidak ada alasan moral untuk memblokir proposal ini (Azhar)," kata Anand Mahindra, ketua konglomerat Grup Mahindra, di Twitter.
Berbicara dengan syarat anonim, seorang diplomat Dewan Keamanan AS mengatakan, anggota dewan lainnya mungkin terpaksa melakukan tindakan lain di Dewan Keamanan. Negara-negara Barat juga dapat memasukkan daftar hitam Azhar dengan mengadopsi resolusi Dewan Keamanan. Hal itu membutuhkan sembilan suara yang mendukung, dan tidak ada veto oleh Rusia, Cina, AS, Inggris, atau Prancis. Kelompok ini masuk daftar hitam oleh Dewan Keamanan AS pada 2001, JeM merupakan kelompok yang menjalin hubungan dengan Alqaeda.
Pada Desember 2001, Jem melakukan serangan terhadap parlemen India. Insiden tersebut hampir memicu perang antar-negara tetangga.
https://ift.tt/2TKsQbE
March 14, 2019 at 04:03PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2TKsQbE
via IFTTT
No comments:
Post a Comment