REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Warga Muhammadiyah tidak boleh netral pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 17 April 2019 mendatang. Dengan bersikap netral, sama saja warga Muhammadiyah tidak memiliki pendirian.
Hal ini ditegaskan Penasehat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Amien Rais, usai menghadiri acara ‘Diskusi Kebangsaan’ yang digelar di arena Rapat kerja Wilayah (Rakerwil) Majelis Pembina Kesehatan Umum Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, di Hotel Aston, Semarang, Jumat (29/3). Amien menegaskan, dirinya mendukung seratus persen sikap yang ‘disuguhkan’ oleh tokoh Muhammadiyah, Prof Din Syamsudin, terkait dengan sikap Muhammadiyah pada Pilpres 2019 mendatang.
“Beliau Ketua Muhammadiyah 10 tahun, orangnya paham agama, lulusan Gontor, IAIN (S3) dan lulusan University of California Los Angeles (UCLA). Jadi beliau pandangannya luas sekali,” katanya.
Mantan Ketua MPR RI ini menegaskan, Din Syamsuddin mengimbau agar Muhammadiyah tidak’. "Nah saya menggarisbawahi (yang lebih tua), memang orang munafik itu netral, tapi nggak punya pendirian,” lanjutnya.
Maka Amien pun menyerukan kepada warga Muhammadiyah untuk mengikuti apa yang telah disampaikan oleh Din Syamsuddin. “Karena itu, lepas dari adik- adik saya di PP sekarang ini, saya menyampaikan ikutilah fatwanya pak Dien Samsuddin. Kalau nggak suka sama saya --mungkin terlalu tajam-- pak Din lebih lembut. Yang jelas, netral nggak ada tempatnya bagi Muhammadiyah,” tegasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya, tokoh Muhammadiyah, Din Syamsuddin menyampaikan agar Muhammadiyah jangan golput dan jangan netral pada kontestasi pemimpin bangsa, April mendatang. Karena, golput menunjukkan sikap yang tak bertanggung jawab dan netral bakal mencerminkan keragu-raguan warga Muhammadiyah.
https://ift.tt/2JKEbVg
March 29, 2019 at 07:18PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2JKEbVg
via IFTTT
No comments:
Post a Comment