REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil alias Kang Emil mengklarifikasi soal orasi dukungannya terhadap pasangan nomor urut 01, Joko Widodo (Jokow)-KH. Ma'ruf Amin di Garut. Sebab, orasi tersebut dianggap menyalahi aturan oleh pihak tertentu sehingga Kang Emil pun dilaporkan ke Bawaslu.
"Saya dengar saya juga dilaporkan di Garut kemarin. Itu saya klarifikasi kegiatannya. Itu kan terbagi dua, satu harlah NU, kedua ada deklarasi," ujar Kang Emil usai melakukan silaturrahim dengan Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Kang Emil mengaku, dalam acara Harlah NU dirinya tidak menyampaikan orasi dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf lantaran dia mengetahui bahwa itu melanggar aturan. "Saya juga tidak pidato di acara yang pertama kan (di acara Harlah NU)," ucapnya.
Kang Emil mengatakan, orasi dukungannya itu justru disampaikan saat acara deklarasi. Kang Emil berorasi dalam kapasitasnya sebagai tokoh Jawa Barat dan bukan sebagai gubernur Jawa Barat.
"Acara pidatonya ada di acara deklarasi, kapasitasnya juga MC menyebut tokoh Jawa Barat, nggak bawa jabatan. Jadi saya taat aturan datang di hari weekend," kata Kang Emil.
Dia menambahkan, di panggung acara deklarasi itu juga terdapat poster besar yang menjelaskan tentang deklarasi tersebut. Sehingga, semua masyarakat mengetahui bawah deklarasi tersebut untuk mendukung Paslon 01.
"Bicaranya di acara deklarasi yang memang posternya sebesar itu di panggung. Jadi ya semua paham. Cuma hari ini saya paham apapun yang dilakukan ya mungkin orang iseng-iseng aja bikin tafsir, kemudian dilaporkan ke Bawaslu. Saya kira itu risiko ya," kata dia.
Sebelumnya, Kang Emil dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) oleh Tim Advokat Indonesia Bergerak (TAIB) pada Selasa (12/2). Mereka mempermasalahkan Kang Emil karena dianggap melakukan kampanye di luar jadwal, bukan terkait kapasitasnya sebagai gubernur.
Menurut pelapor, Kang Emil telah melakukan kampanye metode rapat umum sebelum waktunya. Sementara, kampanye baru boleh dilakukan pada 21 hari jelang masa tenang, yaitu 24 Maret-13 April 2019.
Kampanye tersebut dilakukan saat Kang Emil saat menghadiri peringatan hari lahir ke-93 NU dan Muslimat NU di Lapangan Merdeka Kerkop, Kabupaten Garut, Sabtu (9/2) lalu. Acara tersebut digelar bersamaan dengan deklarasi dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin dari relawan Jokowi Garut (Jogar).
http://bit.ly/2E5g5Qm
February 12, 2019 at 06:01PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2E5g5Qm
via IFTTT
No comments:
Post a Comment