REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertemu dengan tiga pelajar yang diamankan petugas Satpol PP karena kedapatan mabuk saat operasi yustisi di Jalan Tanjung Anom, Sabtu dini hari. Risma memberikan nasihat kepada ketiga siswa tersebut.
"Kalian perlu tahu sekali, ketika minum minuman keras itu, satu juta sel sarafmu akan mati. Apabila diterus-teruskan, nanti tidak akan bisa mikir dan akan jadi orang bodoh," kata Risma kepada tiga pelajar itu di Mako Satpol PP Surabaya.
Pada kesempatan itu, Risma juga memanggil orang tua para siswa serta pihak sekolah. Risma meminta kepada tiga pelajar itu untuk meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing.
Bahkan, para pelajar itu juga diminta untuk mencium kaki orang tuanya sebagai permintaan maaf. Risma pun meminta ketiga siswa tersebut mengakui perbuatannya serta berjanji untuk tidak mengulangi lagi.
"Nanti minta maaf kepada orang tua kalian masing-masing dengan mencium kakinya. Kalian juga harus berjanji untuk tidak mengulangi lagi, berjanji tidak minum minuman lagi," ujarnya.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan tiga pelajar itu terjaring yustisi yang dilakukan oleh tim Asuhan Rembulan Satpol PP Kota Surabaya di Jalan Tanjung Anom, Gubeng, Surabaya. Ketiganya belakangan diketahui menenggak minuman keras di kafe kawasan Banyuurip.
"Setelah ditanya-tanya identitasnya, mereka itu bau minuman keras," kata Irvan.
Mereka pun dibawa ke Mako Satpol PP Kota Surabaya. Satpol PP selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya.
"Dinas terkait ini melakukan sejumlah tes dan proses selanjutnya kami serahkan kepada DP5A," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga terus mendalami lokasi minum ketiga pelajar itu. Selanjutnya, Satpol PP berencana akan melakukan penyisiran ke lokasi tempat mereka minum untuk memastikan apakah masih ada pelajar lain yang mabuk-mabukan di situ.
http://bit.ly/2SKGHL6
January 05, 2019 at 11:50PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SKGHL6
via IFTTT
No comments:
Post a Comment