REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyiapkan stok 30 ribu masker bagi warga di kawasan lereng Gunung Merapi. Masker tersebut untuk mengantisipasi munculnya hujan abu tipis seperti yang terjadi pada Jumat (4/1) di Kali Tengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.
"Untuk mengantisipasi hujan abu, masker sudah kami siapkan baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten. Jumlahnya sangat mencukupi. Di BPBD DIY masih tersedia 30 ribu masker," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Yogyakarta, Ahad (6/1).
Selain memastikan ketersediaan masker dan memgaktifkan seluruh posko, BPBD DIY juga telah berupaya meningkatkan kemampuan mitigasi bencana bagi warga di kawasan lereng Gunung Merapi. "Kesiapsiagaan dan kapasitas masyarakat di sekitar lereng Merapi sudah kami siapkan sejak awal untuk menghadapi setiap ancaman bencana," kata dia.
Sebelumnya, hujan abu tipis disaksikan masyarakat di Kali Tengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman serta dua desa di Kecamatan Kemalang, Klaten mulai Jumat (4/1) dan Sabtu (5/1). "Di Sleman (hujan abu) mulai terpantau masyarakat pada Sabtu siang pukul 12.00 WIB. Sedangkan di Klaten sudah terpantau sejak Jumat malam pukul 22.15 WIB," kata Perwura Regu Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Sumo.
Berdasarkan pantauan TRC, menurut dia, hujan abu tipis terpantau setelah munculnya luncuran guguran lava dari Merapi. Saat ini kawasan lereng Gunung Merapi cerah dan sudah tidak terpantau sisa-sisa hujan abu yang berterbangan di kawasan itu.
"Kemarin hujannya terpantau tipis-tipis sekali," kata dia.
Pada Jumat (4/1) malam Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar pada pukul 21.01 WIB dengan jarak luncur hingga 1,2 kilometer ke arah hulu Kali Gendol. Hasil analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi periode 27 Desember-3 Januari 2018 yang dirilis BPPTKG menyebutkan volume kubah lava mencapai 415 ribu meter kubik dengan laju pertumbuhan mencapai 3.800 meter kubik per hari.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian di gunung api itu kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Sedangkan untuk jarak aman pemantauan aktivitas Gunung Merapi oleh masyarakat adalah tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
http://bit.ly/2RFzyyN
January 06, 2019 at 11:00AM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2RFzyyN
via IFTTT
No comments:
Post a Comment