Pages

Thursday, December 13, 2018

Ini yang Diangkat di Film Biopik Taufiq Kiemas

Selain sisi perjuangan, film biopik ini menceritakan kisah cinta dengan Megawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film perjuangan Taufiq Kiemas akan diangkat ke layar lebar dan diputar serentak  di seluruh bioskop Indonesia pada Maret 2019. M. Yamin selaku produser menjelaskan film ini diperankan oleh aktor-aktor Indonesia ternama.

Sosok Taufiq Kiemas diperankan oleh Achmad Megantara kemudian figur Bung Karno diperankan Ray Sahetapy,  Megawati Soekarnoputri diperankan oleh Agniniy Haque dan  Tjik Agus Salim (Ayahanda Taufiq Kiemas) diperankan oleh Ferry Salim.

"Film ini telah berproduksi sejak hampir setahun lalu dan mengambil tempat syuting di Palembang, Yogyakarta dan Jakarta. Sumber informasi film ini diambil dari buku-buku tentang Taufiq Kiemas dan dari wawancara dengan  keluarga Taufiq Kiemas yang dikoordinatori oleh putri beliau, Puan Maharani", ujar Yamin, Kamis (13/12), saat bersilaturahim dengan pimpinan MPR.

Sosok Taufiq Kiemas merupakan Ketua MPR RI periode 2009-2013. Politikus PDI Perjuangan itu lahir di Jakarta pada 31 Desember 1942 dan meninggal di Outram, Singapura pada 8 Juni 2013 pada usia 71 tahun setelah meresmikan Patung Bung Karno merenungkan butir-butir Pancasila tanggal 1 Juni 2013 di Ende NTT.

Dia mengatakan, figurnya Taufiq dikenal sebagai sosok negarawan dan dermawan  serta politikus ulung Indonesia. Taufiq Kiemas juga merupakan suami dari Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah  mengatakan selain sisi perjuangan, bagian lain yang juga ditampilkan adalah kisah cinta antara Taufiq Kiemas dengan istrinya tercinta, Megawati Soekarnoputri. Film ini juga disajikan dengan gaya milenial, tujuannya agar pesannya bisa dipahami dengan cepat dan gamblang oleh generasi milenial.

"Film ini penting untuk ditonton oleh bangsa Indonesia, khususnya generasi muda bangsa agar mereka memahami sejarah perjuangan para tokoh-tokoh bangsanya," urai Basarah.

Basarah berharap bahwa generasi muda dapat memetik hikmah dari film ini. Sebab bangsa besar adalah bangsa yang menghargai peran sejarah dan jasa generasi terdahulu.

"Sejarah adalah hikmah bagi kita semua. Dengan menyaksikan film ini, kita harapkan generasi muda bisa meneladani jejak perjuangan almarhum Taufiq Kiemas dan tidak lagi menghadap-hadapkan antara Islam dan Nasionalisme dalam posisi diamateral," kata Basarah.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2QO5wYT
December 13, 2018 at 05:57PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2QO5wYT
via IFTTT

No comments:

Post a Comment