REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Petenis Inggris, Andy Murray, menjawab diplomatis saat ditanya peluangnya pada ajang grand slam tahun depan. Ia tak mengatakan tak punya peluang besar untuk memenangkannya.
Murray tak yakin bisa memenangkan turnamen Wimbledon tahun depan. Pasalnya, terakhir kali ia bermain dalam turnamen tersebut pada 2017, ia kalah dari Sam Querrey di perempat final.
"Untuk bermain di sana, ya, tetapi menang? Tidak," ujar Murray dilansir dari Tennisworldusa, Rabu (27/11).
Murray masih fokus pada kondisi fisik pasca-penyembuhan cedera pinggulnya. Jika bebas dari rasa sakit, lanjut dia, maka kemungkinan ia akan bermain dengan baik.
Murray juga mengungkapkan mengenai harapan di Grand Slam Australia Terbuka pada Januari nanti. Dia pun menjawab tak menginginkan secara berlebihan memenangkan turnamen tersebut. Bagi dia bermain tanpa adanya efek buruk kepada pinggulnya dianggap sebagai sebuah kesuksesan.
"Jika saya bisa melewati turnamen itu dan melewati beberapa pertandingan panjang yang berpotensi (fisik) merasa baik, itu akan menjadi hal positif," kata Murray.
Pada 2013, Murray menciptakan sejarah dengan memenangkan Wimbledon atas unggulan pertama Novak Djokovic sekaligus sebagai juara Wimbledon asal Inggris pertama sejak Fred Perry pada 1936. Pria 32 tahun itu sempat menjadi petenis berperingkat dua dunia. Selain bermain tunggal, Murray juga turun di nomor ganda.
https://ift.tt/2q2dAdq
November 28, 2019 at 07:30AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2q2dAdq
via IFTTT
No comments:
Post a Comment