REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, tuduhan mantan kasum TNI Johanes Suryo Prabowo yang menyebut pesawat calon presiden (capres) Prabowo Subianto diganggu jet tempur merupakan tuduhan sangat serius. Dia mengatakan, tudingan itu merupakan hal yang berbahaya dan berpotensi menghadirkan teori konspirasi membabi buta.
"Kubu Prabowo terus membangun skenario kecurangan (pemilu) termasuk tuduhan adanya intervensi negara," kata Hasto di Jakarta, Jumat (5/4).
Hasto berpendapat, skenario itu dilakukan kubu 02 akibat survei terhadap Prabowo-Sandiaga yang semakin tertekan. Dia melanjutkan, kubu oposisi kerap menghalalkan segala cara, seperti hoaks, fitnah, skenario curang, politisasi agama hingga teori konspirasi buta.
Hasto mengatakan, apa yang terjadi dengan penundaan terbang pesawat Prabowo itu murni alasan keselamatan. Dia berpendapat, penundaan dilakukan karena pada saat bersamaan ada pesawat lain yang akan mendarat dan bukan karena diganggu jet tempur sebagaimana dituduhkan.
"Mungkin karena Pak Prabowo merasa lebih TNI dan TNI maka munculah perasaan arogan tersebut," kata Hasto lagi.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) itu melanjutkan, sikap emosional tim Prabowo ternyata mirip dengan sikap capresnya sendiri. Hasto mengungkapkan, Prabowo memang dikenal sebagai sosok emosional dan punya masa lalu yang kelam.
"Bahkan ada petinggi PPP yang secara nyata pernah melihat bagaimana ngerinya ketika Pak Prabowo emosional," katanya lagi.
Hasto mengatakan, sikap emosional Prabowo juga sempat terlihat dalam ajang debat keempat, Sabtu (30/3) lalu. Dia melanjutkan, Prabowo tampak gusar saat menjelaskan terkait gagasan politik pertahanan. Dia menilai, Prabowo nampanya tidak bisa menerima realitas bahwa Pak Jokowi lebih maju di dalam bidang tersebut.
"Belajar dari sikap emosional Pak Prabowo itu, PDIP tetap menampilkan jati dirinya sebagai Partai yang menjunjung tinggi kebudayaan Timur, toleran, sopan santun dan berkeadaban," katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengatakan, pasangan nomor urut 02 hanya bisa dikalahkan dengan kecurangan. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk menjaga suara mereka mulai dari tempat pemungutan suara (TPS).
Ia menjelaskan, masyarakat harus memastikan siapa saja yang datang ke TPS. Saat perhitungan suara, kata dia, juga harus dipastikan tidak ada yang merusak kertas suara.
Setelah itu, ia meminta masyarakat untuk mencatat C1 dan memotret papan penghitungan suaranya. "Jaga kantor kecamatan dengan safe, yang rawan itu tengah malam. Kami harap seluruh pendukung Pak Prabowo jangan takut intimidasi. Lawan! Kita siap lawan," kata Andre di Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (21/3).
Menurut Andre, siapa pun penyelenggara negara yang tidak netral akan berhadapan dengan rakyat Indonesia. Ia menyebutkan, rakyat Indonesia akan melakukan perlawanan pada institusi negara yang tidak netral.
Ia tak ingin wasit mengikuti kompetisi. "Kami BPN Prabowo-Sandi ingatkan pada institusi negara, berlakulah netral. Anda tidak netral, Anda akan berhadapan dengan rakyat Indonesia, rakyat Indonesia ingin perubahan," tuturnya.
http://bit.ly/2uM4IHk
April 05, 2019 at 03:28PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2uM4IHk
via IFTTT
No comments:
Post a Comment