REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Film Battle of Surabaya akan ditayangkan secara rutin di Theater Imax Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Film animasi produksi MSV Studio itu bisa dinikmati di TMII mulai 20 April 2019.
Penayangan film tersebut merupakan salah satu hasil kerja sama MSC Studio dengan TMII. Idenya muncul dari CEO MSC, Aryanto Yuniawan, yang ingin menyajikan kembali film Battle of Surabaya ke publik Indonesia.
Gagasan itu disambut Manager Theater Imax Keong Mas, Ery Subada, yang merasa Battle of Surabaya sangat tepat ditayangkan di TMII. Film itu dirasa cocok dengan TMII sebagai taman bermain legendaris Indonesia.
Pada 26 Maret 2019 lalu, telah dilaksanakan penandatangan nota kesepahaman keduanya. Kehadiran fim Battle of Surabaya diyakini dapat menjadi hiburan sekaligus edukasi sejarah tambahan di TMII.
Sebagai sutradara, Aryanto menilai, penayangan ini merupakan satu apresiasi yang sangat membanggakan. Ia merasa, pemutaran Battle of Surabaya jadi tonggak penghargaan bagi animasi Indonesia.
Aryanto mengenal Keong Mas sebagai bioskop legendaris di Indonesia yang sangat selektif menayangkan film. Hanya film-film berkualitas tinggi bermisi edukatif yang dapat ditayangkan,.
"Kerja sama pemutaran film ini akan menjadi penanda penting bagi penciptaan ekosistem industri animasi di Indonesia," kata Aryanto di Ruang Cinema Universitas Amikom Yogyakarta, Jumat (5/4).
Aryanto berharap, kerja sama ini akan berlanjut dengan berbagai kegiatan bersama. Tujuannya, memajukan industri animasi Indonesia sehingga semakin banyak karya-karya animasi anak bangsa menghiasi bioskop.
Batte of Surabaya merupakan perpaduan cerita fiksi dengan fakta sejarah. Mengisahkan seorang anak penyemir sepatu yang jadi kurir surat rahasia di masa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Pertempuran itu begitu fenomenal karena merupakan menjadi tonggak kokohnya Republik Indonesia setelah proklamasi 17 Agustus 1945. Film ini menonjolkan unsur paling penting kehidupan, yaitu kemanusiaan.
Sebagai produser, Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Muhammad Suyanto menilai, pesan yang termaktub dalam film sangat lugas. Ia menyatakan perang tidak membawa kemenangan, melainkan petaka bagi manusia.
"Penonton diharapkan lebih mencintai kemanusiaan dan perdamaian karena pada hakikatnya dalam setiap perang tidak ada kemenangan, yang ada hanyalah penderitaan dan air mata," ujar Suyanto.
Battle of Surabaya merupakan film animasi layar lebar pertama karya animator-animator Indonesia. Sedikit mendapat tempat dari jaringan bioskop nasional pada 2015, film ini justru berinsar di internasional.
Tidak kurang 38 penghargaan dari festival-festival internasional sudah diraih. Battle of Surabaya diapresiasi di India, Korea Selatan, Jerman, Italia, Inggris, dan Spanyol, serta meraih Best Animation di Hollywood International Moving Picture.
http://bit.ly/2Urc7KQ
April 05, 2019 at 02:59PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Urc7KQ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment