REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Sejak beberapa tahun terakhir, Pemkab Pekalongan melaksanakan program pemberian beasiswa bagi para pelajar dan mahasiswa. Dalam program ini, beasiswa diberikan pada pelajar tingkat SD/MI, SMP sederajat, SMA sederajat, hingga mahasiswa perguruan tinggi.
Bahkan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menyebutkan, beasiswa tidak hanya diberikan pada pelajar di sekolah-sekolah umum, tetapi juga pada para santri yang sekolah di pesantren. ''Program beasiswa ini kami laksanakan untuk memacu para pelajar dan santri, agar lebih termotivasi dalam belajar,'' jelasnya saat menghadiri pengajian umum di Masjid Jami Kranji, Kelurahan Kedungwuni Timur Kecamatan Kedungwuni, Rabu (20/3) malam.
Bupati mengaku ingin memperlakukan secara seimbang antara para pelajarr di sekolah umum maupun pesantren, mengingat jumlah santri di wilayahnya cukup besar. Seperti di wilayah Kranji ini, remaja yang menuntut ilmu di sekolah formal maupun pesantren, jumlahnya cukup seimbang.
Namun dia menyebutkan, untuk mendapatkan beasiswa pendidikan, Pemkab harus melakukan seleksi lebih dulu mengingat anggaran yang terbatas. ''Namun prinsipnya, silakan seluruh siswa berprestasi mengajukan permohonan beasiswa. Bagi pelajar sekolah umum mengajukan beasiswa melalui sekolahnya, sedangkan untuk santri mengajukan permohonan beasiswa melalui pondok pesantrennya atau pemerintah desa,'' katanya.
Untuk itu, Buoati meminta para pelajar yang menuntut ilmu di pondok pesantren tidak perlu minder dengan pelajar yang sekolah di sekolah umum. ''Kenyataannya, cukup banyak tokoh besar yang ternyata juga belajar di pondok pesantren. Negara tidak hanya membutuhkan generasi yang cerdas secara keilmuan, tapi juga memiliki ilmu agama yang kuat,'' paparnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menegaskan bahwa fungsi pemerintahan adalah melayani masyarakat dan melakukan kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Untuk itu, selain mengalokasikan anggaran cukup besar dalam bidang pendidikan, Pemkab Pekalongan juga menyiapkan anggaran pelayanan kesehatan sebesar Rp 21 miliar bagi warga miskin yang belum memiliki kartu Indonesia Sehat.
Kegiatan pengajian peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW itu menghadirkan penceramah KH Haidar Muhaiminan dari Pondok Pesantren Kiai Parak Bambu Runcing, Parakan, Kabupaten Temanggung.
https://ift.tt/2HzAQ9x
March 21, 2019 at 05:40PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2HzAQ9x
via IFTTT
No comments:
Post a Comment