REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Tim Formula Satu (F1) Williams mengawali musim 2019 dengan tidak mulus. Di satu sisi, salah satu pembalap Williams, Robert Kubica, merasa senang dapat kembali ke F1.
Pembalap berusia 34 tahun itu mengakui torehan timnya tidak baik. Meski demikian, Kubica tidak merasa kecewa dengan hasil buruk yang didapat setelah absen selama delapan tahun karena cedera parah.
"Saya tidak kecewa, tahun lalu saya mengambil keputusan itu lewat pertimbangan yang saya lakukan selama lebih dari enam pekan," kata Kubica seperti dikutip dari Motorsport, Kamis (21/3).
Kubica menyadari bahwa dirinya akan menemui berbagai tantangan dan kesulitan di musim yang ia jalani setelah kembali. Hasil finis di urutan terakhir juga ia anggap sebagai bukti bahwa ia masih butuh waktu untuk beradaptasi.
"Itu bukan dari sudut pandang fisik, melainkan karena kurangnya jam terbang mengemudikan mobil. Sebagai pembalap, tidak ada yang lebih penting selain tes pramusim di Barcelona," ujar pembalap asal Polandia itu.
Petaka tim Williams dimulai saat mengalami masalah keterlambatan FW42 pada tes pramusim dan menjadi mobil paling lambat dan finis di urutan terakhir dalam GP seri pertama. "Sayangnya tes Barcelona sama sekali tidak berjalan seperti yang diharapkan dan itu menempatkan saya di posisi yang sangat sulit," ucap Kubica.
Kendati demikian, Kubica tetap menganggap comeback yang ia jalani merupakan hal yang menakjubkan setelah bertahun-tahun tidak menyentuh aspal. "Saya bukan orang yang mudah emosional, tapi setelah balapan, saya merasa ini adalah pencapaian yang luar biasa," tegasnya.
https://ift.tt/2U50PeQ
March 21, 2019 at 05:03PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2U50PeQ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment