REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Ibu dari seorang pria Palestina yang terbunuh dalam pembantaian di masjid Christchurch telah meninggal karena serangan jantung. Ibu itu datang untuk menghadiri pemakaman anaknya.
Kamel Darwish (38 tahun) seorang pekerja peternakan sapi perah dan ayah dari tiga anak kecil, meninggal di masjid Al Noor. Dia datang ke Selandia Baru dari Yordania tahun lalu untuk mengikuti kakak laki-lakinya. Istri dan anak-anaknya telah mengajukan permohonan visa untuk menyusulnya.
"Ibunya, Saud Abdelfattah Mhaisen Adwan, (65 tahun) meninggal karena serangan jantung hari ini," kata seorang pejabat dari Kedutaan Besar Yordania di Sydney, dilansir di NZ Herald.
Seorang teman keluarga, Yaser Mohammad, mengatakan ibu Darwish tiba dari Yordania kemarin. Dia datang untuk menghadiri pemakaman.
"Rupanya pagi ini dia meninggal karena dia tidak tahan dengan duka dan kesedihan karena kehilangan putranya." kata Yaser.
Dia bilang dia punya putra lain yang tinggal di sini juga. "Mereka sedang mengurus untuk membawa peti mati kembali ke Yordania."
Adwan adalah salah satu dari beberapa kerabat korban penembakan oleh teroris di Christchurch yang terkena serangan jantung pada hari-hari berikutnya.
Mohsin Al-Harbi (61 tahun) berasal dari Arab Saudi, selamat dari serangan jantung awal, namun meninggal saat di rumah sakit. Istrinya, Manal, sangat tertekan ketika dia mencarinya sehingga dia pingsan karena serangan jantung dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
https://ift.tt/2HDq1n9
March 23, 2019 at 07:13PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2HDq1n9
via IFTTT
No comments:
Post a Comment