Pages

Sunday, December 2, 2018

'Youth for Peace Camp' Bangun Perdamaian Dunia

Isu perdamaian dan cara mengatasi konflik berbeda di setiap negara.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dompet Dhuafa menggelar kegiatan Youth for Peace Camp - Strategi Alliance and Advocacy of Dompet Dhuafa, guna membangun perdamaian dunia. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai peserta dari berbagai negara yang diharapkan dapat menjadi agent of peace. 

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara. Di antaranya Tajikistan, Jerman, Laos, Thailand, Kamboja, Nepal, Nigeria, Zimbabwe, Timor Leste, Australia, dan Indonesia. Ada 23 mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, mulai dari mahasiswa yang datang langsung dari negaranya maupun yang tengah menjalani program pertukaran mahasiswa.

General Manager Education Program Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono mengatakan, kegiatan ini digelar dengan tujuan berbagi pengalaman dalam rangka membangun perdamaian dunia. Sebab, isu perdamaian dan cara mengatasi konflik sendiri berbeda di setiap negara.

Peserta pun dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalamannya dalam hal ini. Peserta juga diberikan pembekalan terkait isu perdamaian dan konflik yang ada di berbagai belahan dunia, serta bagaimana mengatasi konflik itu sendiri.

"Dengan begitu kita bisa saling belajar dan mengetahui insight  dari berbagai macam cerita dari berbagai macam negara," kata Arif, di Sambi Resort, Pakem, Kaliurang, Sleman, DIY, Sabtu (1/12).

Alasan kenapa kegiatan ini menyasar mahasiswa yang notabenenya generasi milenial dari berbagai negara, karena mereka masih belum terpengaruh dengan hal-hal yang dapat memicu konflik. Konflik ini sendiri dapat terjadi karena berbagai hal, seperti masalah ekonomi dan sosial.

Ia menjelaskan, generasi milenial ini merupakan generasi yang masih belum terpengaruh oleh politik dan kekuasaan. Sehingga, dapat dijadikan sebagai agen untuk membangun perdamaian di dunia.

"Kami mengumpulkan anak muda dari berbagai negara itu agar bisa saling sharing. Tidak hanya soal bagaimana konflik di suatu negara, tapi juga bagaimana cara kita mengatasinya," katanya.

Tujuan lain kegiatan ini yaitu sebagai langkah dalam membangun jejaring antar sesama negara untuk membangun perdamaian. Tentunya ini dapat dimulai dari generasi milenial.

Diharapkan, seluruh perserta yang berasal dari berbagai negara ini dapat bersinergi membangun perdamaian dunia. Sebab, tantangan yang akan dihadapi ke depan tentu akan lebih besar, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

"Kalau mereka berjejaring, mereka bisa berbagi. Seberapa pun banyaknya dan seberapa pun besarnya itu akan bisa mengurangi dampak konflik itu sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Advocacy and Strategic Alliance Manager Dompet Dhuafa, Haryo Mojopahit mengungkapkan, membangun bersama perdamaian dunia ini dapat dimulai dari pemuda, dalam hal ini generasi milenial. Dengan jejaring yang mereka miliki, terutama melalui media sosial, gerakan perdamaian itu dapat ditularkan kepada orang lain.

"Kalau yang muda-muda itu jelas mereka punya tenaga dan mereka itu punya jejaring yang luar biasa solid dan berjejaringnya itu menggunakan media sosial," jelasnya.

Terlebih, saat ini banyak sekali konflik yang terjadi di dunia. Konflik itu, lanjutnya, ada yang disebabkan oleh perbedaan etnis dan perebutan kekuasaan. Seperti yang banyak terjadi di beberapa negara di Timur Tengah.

Diharapkan para peserta dapat mempraktekkan apa yang didapat dari kegiatan ini. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di negaranya masing-masing. "Kita inginnya teman-teman yang muda ini membuat gerakan perdamaian, karena mereka di sini berbeda-beda. Ada berbagai tradisi, ada tradisi Muslim, Budha dan sebagainya," terangnya.

Salah satu peserta yang berasal dari Jerman, Lisa, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan terkait dengan isu dunia dan konflik yang terjadi saat ini di berbagai negara. Bahkan, ia  mendapatkan ilmu terkait bagaimana cara dari berbagai negara dalam mengatasi konflik tersebut.

"Di sini kita bisa sharing pengetahuan dan soal konflik di dunia saat ini. Juga bagaimana kita dapat ikut menjadi agent of peace dalam membangkitkan perdamaian dunia," kata Lisa.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2E8zbWY
December 02, 2018 at 06:43PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2E8zbWY
via IFTTT

No comments:

Post a Comment