Pages

Friday, December 14, 2018

Semarang-Solo Terkoneksi Tol, ini Strategi Pemprov Jateng

Diharapkan ada beberapa sektor yang turut terangkat, misalnya pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Rampungnya pekerjaan konstruksi ruas tol Salatiga-Kartasura sepanjang 32,6 kilometer menandai tersambungnya koneksi Semarang-Solo dengan akses jalan Tol. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pun telah menyiapkan sejumlah strategi agar infrastruktur ini bisa semakin mengangkat berbagai potensi perekonomian yang ada di Provinsi Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, dengan tembusnya Semarang-Solo oleh infrastruktur jalan tol ini, diharapkan ada beberapa sektor yang turut terangkat. “Pariwisata misalnya, bersama-sama dengan pemerintah daerah serta aktivis pariwisata telah menyiapkan betul akses exit tol menuju kantong- kantong pariwisata di Jawa Tengah,” jelasnya di sela meninjau progress pembangunan jalan tol ruas Salatiga-Kartasura, Jumat (14/12).

Bahkan, Dinas pariwisata telah menyiapkan semacam peta wisata Jawa Tengah untuk memudahkan wisatawan yang berlibur akhir tahun cukup panjang di Jawa Tengah. Rute-rute atau jalur wisata bisa didorong.

Beberapa kali setiap mudik, dinas pariwisata kita selalu membuat peta wisata di Jawa tengah untuk dibagikan kepada para pemudik tersebut. Pun demikian saat para pemudik akan kembali, kemana dan dari titik mana atau ke arah mana titik wisata bisa kita guide. Mudah-mudahan ini bisa kembali disiapkan.

“Besok liburnya empat hari. Kalau ada yang sudah libur sekolah pasti akan sampai setelah tahun baru. Jadi liburnya agak panjang dan mereka bisa stay lebih lama di Jawa Tengah,” ujar Ganjar.

Di luar sektor pariwisata, gubernur juga mengaku terus mendorong dibukanya kawasan industri baru di Jawa Tengah. Seperti, Kabupaten Kendal peminatnya cukup banyak.

Selain itu juga Kabupaten Brebes, Purworejo dan Kabupaten Kebumen yang masih terus menjajaki. Kendati begitu, Ganjar mengaku Pemprov Jawa Tengah tidak akan euforia dan tetap harus berhati- hati.

“Bagaimanapun juga pengembangan kawasan industri baru ini harus tetap mempertimbangkan kemampuan daya dukung lingkungan, agar di kemudian hari tidak timbul masalah,” ujarnya.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2A1avMe
December 14, 2018 at 05:12PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2A1avMe
via IFTTT

No comments:

Post a Comment