REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU UTARA -- Penyelenggaraan program transmigrasi yang sudah berjalan selama 68 tahun telah berhasil membangun 3.608 satuan permukiman. Mereka berada di 619 kawasan transmigrasi.
Hal itu disampakan Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PKP2Trans Kemendes PDTT) R Hari Pramudiono saat menjadi inspektur upacara dalam rangka puncak peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) digelar di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, Jumat (14/12).
Dari kawasan tersebut, kata dia, di antaranya telah berkembang menjadi pusat pertumbuhan baru dengan terbentuknya 1.183 desa definitif, 385 menjadi ibukota kecamatan, 104 ibukota Kabupaten dan 2 ibukota provinsi.
"Transmigrasi telah berkontribusi dalam mewujudkan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia untuk menjadi lebih sejahtera," katanya.
Hari menyampaikan bahwa fokus transmigrasi saat ini salah satunya yakni mengembangkan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) melalui program kemitraan di kawasan transmigrasi.
"Dalam hal ini, ada kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam pengembangan produk unggulan untuk kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya," katanya.
Salah satu kolaborasi antara pemerintah dan swasta seperti pengembangan Prukades Tebu di kawasan transmigrasi Melolo Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur dan Prukades komoditi Sawit di kawasan transmigrasi Bupul, Kabupaten Merauke serta pengembangan Prukades lain di daerah lainnya.
"Tercatat pada tahun 2018 total investasi melalui pola kemitraan dengan pengembangan Prukades di kawasan Transmigrasi mencapai Rp 15,97 triliun. Bukan hanya kolaborasi pemerintah dengan swasta. Kolaborasi juga dilakukan antara pemerintah pusat dengan daerah yang salah satunya adalah dengan sharing APBD dari daerah asal Yogyakarta dan Jawa Tengah kepada daerah tujuan di Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat," katanya.
Puncak peringatan HBT tahun ini digelar di Bengkulu Utara yang merupakan daerah yang tidak asing bagi transmigrasi karena Bengkulu Utara bisa terbentuk karena adanya program transmigrasi. Hingga saat ini, di Bengkulu Utara sudah terdapat kawasan Perkotaan Baru (KPB) Lagita yang akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Bengkulu Utara.
"Sejumlah fasilitasi perkotaan untuk mendukung aktivitasi sosial ekonomi masyarakat telah tersedia di Lagita. Kami berharap, Lagita mampu berkembang lebih maju sebagai pusat agribisnis dan agroindustri dengan meningkatkan sinergitas dan kolaborasi antar kementerian terkait, BUMN, swasta, Pemda, Perbankan dan masyarakat melalui pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)," katanya.
https://ift.tt/2SKBhiY
December 14, 2018 at 04:36PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2SKBhiY
via IFTTT
No comments:
Post a Comment