REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian menyampaikan, tidak ada puncak arus mudik tahun ini karena ada libur panjang sebelum Idul Fitri 1440 Hijriyah. Namun, Kapolri mengimbau masyarakat yang hendak kembali ke Jakarta (arus balik) memilih waktu yang tepat agar tidak terjebak kemacetan.
Kapolri menyampaikan, Kamis (30/5) merupakan libur nasional Kenaikan Isa Almasih. Sehingga Jumat (31/5) menjadi hari terjepit karena Sabtu dan Ahad adalah libur. Kemudian pada Senin dan Selasa (3-4 Mei 2019) cuti bersama. Pada Rabu dan Kamis (5-6 Mei 2019) diperkirakan jatuhnya Idul Fitri.
Polri memperkirakan arus mudik dimulai pada Rabu (29/5). Namun, Jumat (31/5) menjadi hari cuti bersama, akan tetapi ada (masyarakat) yang tidak mengambil cuti dan masih tinggal di Jakarta. Jadi ada dua gelombang arus mudik, pertama pada 29 - 30 Mei, dan kedua 31 Mei-1 dan 2 Juni 2019.
Kapolri menegaskan, tahun ini diuntungkan dengan libur nasional dan cuti bersama sebelum Idul Fitri. Sehingga masyarakat yang pulang kampung tidak serempak pada hari yang sama.
"Jadi relatif tidak ada gelombang puncak (arus mudik dalam) satu hari, enggak ada itu (puncak arus mudik), keuntungannya karena libur cukup panjang sebelum Idul Fitri," kata Tito saat meninjau arus mudik di Pos Polisi Cikopo, Jumat (31/5).
Kapolri juga meminta masyarakat untuk memilih waktu yang tepat sebelum kembali ke Jakarta atau melakukan arus balik. Masyarakat diminta untuk menghindari kemacetan saat kembali ke Jakarta. Kapolri mempersilakan masyarakat untuk memilih waktu kembali ke Jakarta di antara 7,8 dan 9 Mei 2019 dengan mempertimbangkan kondisi arus lalu lintas.
http://bit.ly/2WzFWtJ
May 31, 2019 at 01:50PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2WzFWtJ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment