IHRAM.CO.ID, MAKKAH — Untuk penempatan akomodasi jamaah haji di Makkah tahun ini, akan menggunakan skema baru. Jamaah akan ditempatkan berdasarkan pengelompokan asal daerah pada wilayah atau zona tertentu.
Baca Juga:
Skema zonasi ini diharapkan akan mempermudah pengawasan pelayanan, serta meminimalisir munculnya permasalahan karena adanya perbedaan budaya dan kendala bahasa.
Demikian pokok bahasan Kementerian Agama RI bersama dengan Komisi VIII DPR RI, dalam rapat di Makkah, Arab Saudi. Pada rapat itu dibahas terkait persiapan pelayanan bagi jamaah haji. Hasilnya, ada beberapa perubahan skema dalam hal akomodasi serta transportasi para jamaah selama berada di Arab Saudi.
Selain akomodasi, rapat juga membahas progres penyediaan layanan katering dan transportasi. “Pengadaan katering sudah masuk tahapan kasyfiyah atau peninjauan langsung ke lapangan. Ini adalah tahapan kelima, setelah pengumuman pengadaan, penerimaan pendaftaran, Aanwijzing, serta pengajuan penawaran dan peyerahan berkas kelengkapan administrasi,” ujar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag RI, Sri Ilham Lubis, di Makkah, Selasa (12/3).
Ia menyampaikan, perubahan akomodasi ini juga akan berpengaruh pada proses pengadaan layanan katering. Kemudian untuk penyediaan layanan transportasi, masih dalam tahap penerimaan pendaftaran dari perusahaan transportasi untuk pelayanan angkutan antar kota dan shalawat.
Sebab, berbeda dengan akomodasi dan katering, tim transportasi baru tiba dan bertugas di Arab Saudi beberapa hari ini. “Angkutan antar kota direncanakan enam rute perjalanan, yaitu Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azizi (AMAA) ke Hotel di Madinah, dari Madinah ke Makkah, dari Makkah ke King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah, dari KAAIA Jeddah ke hotel di Makkah, dari Makkah ke Madinah, serta dari Madinah ke Bandara AMAA,” kata dia.
Dengan rute itu, maka transportasi akan dijalankan dengan total 14.409 trip yang akan dikelola oleh Naqabah (organisasi asosiasi perusahaan angkutan) dan syarikah atau perusahaan. Kemudian untuk layanan shalawat (shuttle bus ke Masjidil Haram Makkah) direncanakan akan menggunakan 395 bus selama beroperasi.
Panja BPIH Komisi VIII DPR RI mengapresiasi progress dan terobosan penyiapan layanan Jemaah di Arab Saudi. Komisi VIII menyambut baik rencana penerapan zonasi penempatan jamaah, termasuk kebijakan agar bahan baku katering didatangkan dari Indonesia.
“Apalagi, penempatan jamaah haji di tenda-tenda Armina tahun ini juga akan diatur sendiri oleh petugas haji Indonesia, bukan oleh Maktab,” kata Sri Ilham.
Berita Terkait
Dalam rapat tersebut hadir juga Wakil Ketua Komisi VIII, Marwan Dasopang, beserta Tim Panja BPIH tahun 2019, berkunjung ke Arab Saudi untuk meninjau proses penyiapan layanan kepada jamaah haji di Arab Saudi. Ini merupakan kunjungan tahap II, setelah kunjungan sebelumnya berlangsung 29 Januari hingga 1 Februari 2019 yang dipimpin oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Nizar.
Rapat bersama sembilan anggota Komisi VIII DPR ini berlangsung di Kantor Daker Makkah. Hadir juga dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Ramadhan Harisman, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Muhajirin Yanis, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis. Ikut juga dalam rapat, Konsul Haji atau Staf Teknis Haji (STH) KJRI Jeddah, Endang Jumali, beserta jajaran, serta para ketua Tim Penyediaan Layanan Jamaah Haji di Arab Saudi yang meliputi akomodasi, katering, dan transportasi.
https://ift.tt/2u1kn5s
March 13, 2019 at 04:00PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2u1kn5s
via IFTTT
No comments:
Post a Comment