REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bobotoh melakukan upaya boikot kala Persib Bandung berhadapan dengan Perseru Serui, dalam pertandinga terakhir babak penyisihan Piala Presiden 2019, di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (12/3) lalu. Dampaknya, meski Persib berhasil meraih kemenangan, namun stadion sepi dari penonton.
Bobotoh melakukan hal tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap performa Persib. Melihat hal tersebut, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S Taryono menanggapi hal tersebut. Dia meminta Bobotoh untuk terus mendukung Persib apapun keadaannya.
"Barangkali pokoknya kita berharap, mohon kesabaran agar beri kesempatan yang maksimal kepada pelatih maupun tim untuk meracik tim," kata Kuswara di Jalan Cimanuk, Kota Bandung, Kamis (14/3).
Kuswara mengaku akan segera mungkin melakukan pertemuan dengan jajaran pelatih. Mereka akan bertemu untuk membicarakan evaluasi selama Piala Presiden dan rencana Persib selanjutnya. "Sampai saat ini kita fokus di laga Piala Indonesia, nanti kita akan tukar pikiran dengan tim pelatih pasca Piala Presiden kemarin," jelasnya.
Di sisi lain, dirigen Viking Persib Club, Yana Umar mengaku kosongnya penonton di stadion bukan bentuk boikot. Menurutnya, ada alasan lain kenapa Bobotoh tidak datang malam itu. "Soal tribun kosong bukan karena boikot, tapi karena Persib tidak masuk delapan besar dan hari kerja juga, jadi buat apa, pada males juga," kata Yana.
Menurutnya, Persib tetap mendapat dukungan dari Bobotoh. Terbukti meskipun stadion kosong, banyak Bobotoh yang tetap menonton melalui layar kaca. "Itu bentuk kekecewaan saja dengan tidak menonton langsung, bukan boikot. Karena buat apa juga kalau tidak lolos, buat hiburan saja," kata Yana.
https://ift.tt/2Cjbtod
March 14, 2019 at 03:19PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Cjbtod
via IFTTT
No comments:
Post a Comment