REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erick Thohir angkat bicara terkait penangkapan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romi) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Erick meminta semua pihak untuk tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.
"Saya rasa unsur praduga tak terbersalah harus kita jaga. Tetapi penegakan harus berjalan, harus kita hormati, siapa pun termasuk saya harus hormati," kata Erick Thohir di Jakarta, Jumat (15/3).
Erick mengaku mendapatkan informasi penangkapan Romi saat berdiskusi dengan cawapres Kiai Maruf Amin siang ini. Dia juga meminta semua pihak untuk tidak mengaitkan penangkapan Romi dengan ajang pemilihan presiden (pilpres).
Erick optimistis elektabilitas pasangan Jokowi-Maruf tidak akan terpengaruh dengan penangkapan tersebut. Dia mengatakan, penangkapan Romi oleh KPK bersifat pribadi yang tidak ada kaitannya dengan ajang demokrasi lima tahunan tersebut.
"Nggak. Harus dipisahkan antara pribadi dengan pilpres. Kalau misalnya, ada apa-apa dengan yang lainnya pun kan masak dihubungkan dengan pilpres," kata Erick lagi.
Seperti diektahui, Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengamankan seorang petinggi partai politik dalam operasi tangkap tangan (OTT). "Betul ada giat KPK di Jatim, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh KPK bertempat di Polda Jatim," kata Ketua KPK Agus Rahardjo.
Belum diketahui secara pasti tindak pidana yang diduga dilakukan elite politik tersebut hingga ditangkap KPK. Demikian pula dengan barang bukti yang didapatkan penyidik KPK dari OTT itu.
https://ift.tt/2O2Y9cg
March 15, 2019 at 02:35PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2O2Y9cg
via IFTTT
No comments:
Post a Comment