Pages

Saturday, December 1, 2018

Pertamina Tegaskan Elpiji Subsidi untuk Warga Miskin

Pertamina masih menemukan usaha laundry dan rumah makan menggunakan elpiji subsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- PT Pertamina (Persero) MOR VI Kalimantan menyatakan elpiji subsidi atau elpiji tabung tiga kilogram hanya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin. Sehingga di luar itu tidak berhak untuk menggunakannya.

Manager Comunnication and CSR Pertamina Kalimantan, Yuda Nugroho, saat membuka Media Gathering Pertamina Borneo 2018, di Magelang, Sabtu (1/12), menyatakan kurangnya stok elpiji di daerah-daerah di Kalimantan termasuk di Kalbar, akibat dari masih banyaknya masyarakat yang tergolong sudah mampu tetapi ikut menggunakan elpiji subsidi tersebut.

"Harusnya jika elpiji subsidi memang benar-benar digunakan oleh masyarakat yang berhak, maka tidak akan terjadi kesulitan masyarakat dalam mendapatkan elpiji yang memang hak mereka tersebut," ungkapnya.

Ia mensinyalir di beberapa wilayah yang dilihat oleh Pertamina, ada banyak masyarakat yang seharusnya tidak menggunakan elpiji subsidi, tapi malah menggunakannya. Sehingga yang harusnya alokasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah untuk masyarakat tidak mampu, tetapi malah juga dinikmati oleh masyarakat yang mampu.

"Ini masalahnya masih banyak masyarakat yang tergolong mampu tetapi masih juga menggunakan elpiji subsidi tersebut," katanya.

Yuda mencontohkan, ketika pihaknya mengecek di Kota Balikpapan (Kalimantan Timur) masih ada beberapa laundry dan rumah makan yang seharusnya tidak menggunakan elpiji subsidi, tetapi mereka masih menggunakan elpiji subsidi tersebut. Kasus tersebut juga masih ditemukan di Kalimantan Barat.

"Dari sidak kami dengan pihak pemerintah daerah setempat, seperti masih ditemukannya pihak rumah makan yang menggunakan elpiji subsidi tersebut," katanya.

Sebelumnya, Branch Manager Marketing Pertamina Kalbarteng, Teuku Johan Miftah, mengatakan pihaknya akan akan menyiapkan satgas khusus untuk memantau kelancaran distribusi dan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji menjelang dan sepanjang Perayaan Natal dan Tahun Baru. Pemantauan akan mulai aktif tanggal 15 Desember 2018 hingga 10 Januari 2019.

Satgas tersebut, sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat akan pemenuhan BBM dan elpiji dalam menyambut hari-hari besar, termasuk menjelang dan sepanjang Perayaan Natal dan Tahun Baru nanti. Ia mengatakan pihaknya akan melakukan penambahan pasokan dan stok untuk BBM dan elpiji dalam mengantisipasi peningkatan permintaan oleh masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru.

"Untuk produk BBM berbagai jenis kami melakukan persiapan tambahan alokasi sebesar delapan hingga 10 persen, dan elpiji sebesar lima hingga delapan persen dari kebutuhan normalnya untuk wilayah Kalbar dan Kalteng," katanya.

Sementara, untuk BBM jenis solar tidak dilakukan penambahan, malah kalau belajar dari tahun-tahun sebelumnya, penggunaan solar cenderung turun. Sebab industri dan lainnya tidak beroperasi atau libur.

Dalam kesempatan itu, Johan mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan BBM dan elpiji sehemat mungkin dan tidak membeli dalam jumlah yang berlebihan. Sebab kalau hal itu yang dilakukan malah berdampak lain.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2QaMA7u
December 01, 2018 at 03:05PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2QaMA7u
via IFTTT

No comments:

Post a Comment