REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat Eksekutif Tertinggi (CEO) PT Freeport Mcmoran Richard Adkerson mengatakan, pihaknya menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan smelter dalam lima tahun. Divestasi saham Freeport sebesar 51,2 persen kepada PT Inalum telah rampung.
"Kami membangun smelter, sesuai harapan Presiden, kami akan memulai secepatnya dan menyelesaikan dalam lima tahun," kata Richard usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/12) sore.
Pembangunan smelter atau fasilitas peleburan bijih logam mentah, khususnya tembaga, berkapasitas 2-2,6 juta ton per tahun telah disepakati oleh PT Freeport. Menurut Richard, kerja sama ini berdampak positif bagi Indonesia dan PT Freeport.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia untuk mencari solusi bersama. Kami berusaha memenuhi permintaan Presiden dan sekarang kami dapat melanjutkan bisnis hingga 2041, dan mendapat kepastian dalam aspek hukum ataupun fiskal," jelas Richard.
Selain itu, Richard menjelaskan pihaknya akan mulai melakukan penambangan terbuka. "Kami sedang transisi ke sana. Itu semua perlu transisi ke sana, dan kami akan investasi sebesar 20 miliar dolar sampai 2041," ujar dia.
Richard juga menjelaskan dirinya berdialog dengan Presiden Jokowi mengenai pengembangan operasi tambang, dan penambahan lapangan kerja, serta pengelolaan lingkungan alam yang lebih baik. Jokowi hari ini mengumumkan langsung rampungnya proses divestasi mayoritas saham Freeport.
"Saya baru saja menerima laporan dari seluruh menteri terkait, dari Dirut Inalum dan dari CEO dan dirut PT Freeport McMoRan, disampaikan bahwa sham PT Freeport sudah 51,2 persen sudah beralih ke PT Inalum dan sudah lunas dibayar," ujar Jokowi di Istana Negara, Jumat (21/12).
http://bit.ly/2Ac0SKM
December 21, 2018 at 07:25PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Ac0SKM
via IFTTT
No comments:
Post a Comment