Pages

Saturday, December 1, 2018

Beroperasi, Tol Bocimi Jadi Gerbang Wisata ke Sukabumi

Pembangunan tol akan diteruskan ke Cianjur, Bandung hingga ke Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Tol Ciawi-Sukabumi seksi 1, di Gerbang Tol Cigombong, Sabtu (1/12). Menurutnya, tol sepanjang 15,35 kilometer yang merupakan bagian dari 4 seksi ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dengan nilai investasi sebesar Rp 7,7 triliun tersebut, diharapkan dapat memecah kemacetan dan juga membuka akses pariwisata Sukabumi.

“Proyek ini sudah lama tidak dikerjakan, dari 1997. Sudah gonta-ganti investor tapi belum juga berjalan. Pada 2015 kita ambil alih, dan awal 2016 sudah dilakukan pengerjaannya. Setelah diresmikan, kita berharap jalur ini bisa membuka akses pariwisata di Sukabumi, selain juga bisa mengurai kemacetan di wilayah ini,” ujarnya. 

Jokowi menyatakan, seksi selanjutnya akan dirampungkan pada 2020. Jalur tol ini akan diteruskan ke Cianjur, Bandung hingga ke wilayah Timur. Ia menyebut, proses pengerjaan ketiga jalur tol Bocimi tidak mengalami kendala berarti sehingga target pengerjaan bisa dipastikan rampung pada waktu secepat-cepatnya. 

Jokowi juga mengomentari pemandangan di Cigombong yang dinilainya indah. Keindahan alam dengan potensi wisata seperti geopark, pantai, gunung, diharapkan dapat berkembang dengan adanya jalur tol Bocimi.

Selain infrastruktur jalan tol, ia menyebut pembangunan infrastruktur bandara di Sukabumi akan dimulai tahun depan. Namun, Jokowi enggan menyebut detail lokasi bandara yang akan dibangun. 

“Jika infrastruktur dibangun, mobilitas orang dan barang juga akan berkembang. Sehingga potensi-potensi di wilayah sekitar ini (Sukabumi) dapat terbuka dan berkembang,” ujarnya. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, jalur tol Ciawi-Sukabumi seksi 1 sudah dapat dioperasikan dan tidak lagi bersifat fungsional. Menurutnya, jalur tol Bocimi merupakan bagian daripada jalur trans selatan Jawa, yang mana jalur tersebut pengerjaannya tengah dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan di jalur utara Jawa (Pantura). 

“Jadi memang jalur Jawa bagian selatan ini harus digarap, jangan sampai terlambat. Di (jalur) Cipali misalnya,  karena jalurnya tidak terlalu panjang, maka sudah semakin padat. Menurut analisa yang kami lakukan, jalur selatan memang harus dikerjakan untuk memecah kepadatan yang ada di Pantura,” ujarnya. 

Jalur trans selatan Jawa merupakan proyek prioritas yang dimulai dari Ciawi, Cigombong, Cibadak, Sukabumi, Cilacap, Jogja, Solo, hingga ke Surabaya. Menurut Basuki, jalur trans selatan Jawa akan dipecah ke sirip-sirip jalur seperti Semarang-Demak yang sedang memasuki proses tender, Demak-Kudus-Pati-Rembang-Surabaya.

Dengan adanya peresmian jalur tol Ciawi-Sukabumi seksi 1, Basuki menyebut penentuan tarif sudah diberlakukan pada minggu depan, yakni Rp 1.000 per kilometer. Menurut Basuki, meski jalur tol Ciawi-Cigombong hanya 15,35 kilometer, namun hal itu dipastikan efektif mengurai kemacetan yang ada di wilayah Cigombong. 

Baca juga, Tol Bocimi Pangkas Waktu Tempuh Ciawi-Cigombong

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2Rqy3B2
December 01, 2018 at 04:25PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Rqy3B2
via IFTTT

No comments:

Post a Comment