Pages

Saturday, November 30, 2019

Ini Nasib Para Pemenang Golden Boy Sekarang (Bagian 3)

Penilaian dilakukan selama setahun sebelum gelar diberikan.

REPUBLIKA.CO.ID, Penghargaan Golden Boy atau Anak Emas diberikan oleh kelompok jurnalis sejak 2003 untuk para pesepak bola terhebat berusia di bawah 21 tahun. Penilaian dilakukan selama setahun sebelum gelar diberikan.

Penyerahan gelar ini dimulai oleh Tuttosport di Italia. Kemudian melebar diselenggarakan oleh The Times (Inggris), De Telegraaf (Belanda), L'Équipe, France Football (Prancis), Marca, Mundo Deportivo (Spanyol), Bild (Jerman), Blick (Swiss), A Bola(Portugal), Ta Nea (Yunani), dan Sport Express (Rusia).

Bagaimana nasib mereka sekarang? Fourfourtwo tengah pekan ini merangkumnya untuk Anda.

2013: Paul Pogba (Juventus)

Alex Ferguson mungkin tak puas dengan Pogba selama musim awal di Manchester United. Tapi tetap saja Pogba meraih Golden Boy pada 2013 jelang kepindahan ke Italia. Pemain asal Prancis itu mengisi skuat utama di Juventus usai jeda musim 2012/2013. Tubuh atletis dan teknik Pogba mengantarkannya meraih 5 gol dari 17 laga awal. Pogba memilih kembali ke MU pada 2016 dengan nilai transfer fantastis 89 juta pounds.

2014: Raheem Sterling (Liverpool)


Gol-gol Luis Suarez dan Daniel Sturridge dianggap berjasa besar membawa Liverpool jadi runner-up Liga Primer Inggris pada musim 2013/2014. Tapi jangan melupakan jasa Sterling dalam mengisi permainan. Bahkan kualitasnya makin mentereng usai Suarez hengkang ke Barcelona dan Sturridge mengalami cedera panjang. Atas prestasinya, ia meraih penghargaan Golden Boy bertepatan dengan ulang tahun ke-20-nya. Ia melanjutkan karier ke Manchester City yang justru sempat menurunkan performanya.

2015: Anthony Martial


Martial memulai Ligue 1 Prancis dengan 14 pertandingan di musim 2015 bersama Monaco. Total 11 gol dilesatkannya sepanjang sisa musim 2014/2015. Penampilannya menarik hati Manchester United. Ia langsung jadi pemain utama Iblis Merah usai dikontrak.

2016: Renato Sanches


Sanches merupakan pilihan tepat untuk mendapatkan penghargaan Golden Boy pada 2016. Ia berhasil bersaing mendapat tempat utama di klub Benfica sebagai gelandang. Jasanya membuat Benfica sampai ke fase Liga Champions dan hanya kalah dari Bayern Muenchen. Ia lalu melanjutkan karier ke Muenchen dengan musim pertama yang cemerlang. Total ia bermain enam musim di Bundesliga. Terakhir, ia dijual ke Lille seharga 25 juta pound pada 2019.

2017: Kylian Mbappe


Mbappe mencuri perhatian dunia usai menjadi pemain termahal kedua dunia. Ia direkrut ke PSG seharga 180 juta euro dari Monaco. Harga mahalnya berkat kerja kerasnya membawa Monaco juara Ligue 1 secara mengejutkan sekaligus sampai ke fase semifinal Liga Champions.

Meski baru menginjak 18 tahun, Mbappe mengakhiri musim 2016/2017 bersama Monaco dengan 26 gol dari 44 laga. Ia juga menjadi pemain termuda kedua dalam sejarah skuat utama tim nasional Prancis. Mbappe menjadi trio penyerang andalan PSG bersama Neymar dan Edinson Cavani.

2018: Matthijs De Ligt


Penghargaan Golden Boy diraih De Ligt saat membawa Ajax ke semifinal Liga Champions. Penampilan fenomenalnya itu membuat sejumlah klub menginginkan jasanya. Akhirnya, transfer ke Juventus seharga 75 juta euro mengakhiri tanda tanya soal masa depan De Ligt. Sebelumnya, Barcelona menjadi klub yang juga tertarik pada De Ligt.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2XZPQmK
December 01, 2019 at 07:00AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2XZPQmK
via IFTTT

No comments:

Post a Comment