Pages

Saturday, March 30, 2019

Di Kongres Santri, Kiai Maruf: Santri Harus Mandiri Ekonomi

Kongres Santri menurut Kiai Maruf adalah ajang konsolidasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—  Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin (KMA) mengajak para santri, alumni, dan pengasuh pondok pesantren untuk berperan aktif mewujudkan Indonesia Maju.

Ajakan itu disampaikan KMA, dalam Kongres Santri dan Rapat Kerja Forum Santri Nasional (FSN) di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (31/3). 

“Mudah-mudahan Kongres Santri ini menghasilkan keputusan-keputusan yang progresif dan membangun kepercayaan diri para santri. Karena santri harus punya peran yang lebih besar dalam membangun bangsa dan negara,” ujar KMA disambut meriah para santri. 

Rais Aam PBNU ke-10 ini juga mendorong santri agar aktif berdakwah. Dalam menyampaikan materi dakwah harus berdasarkan unsur keislaman tanpa intimidasi dan caci-maki. 

“Santri juga bertugas menjaga agama sesuai akidah Ahlussunnah Waljamaah. Menjaganya dari ajaran menyimpang. Santri harus menjaga agama dengan tanpa intimidasi tanpa fanatisme yang berlebihan tanpa pemaksaan dan memaklumi perbedaan,” imbuhnya.  

Menuru KMA, santri juga perlu mengembangkan iri dalam bidang ekonomi. Dengan begitu, diharapkan bisa berkontribusi untuk kepentingan negara.

“Kita harus membangun pemberdayaan. Harus mampu mandiri. Santri yang bagus itu yang pintar mengaji juga pintar berwirausaha. Juga profesional di bidang profesinya masing-masing,” ujarnya. 

Terkait pengembangan wirausaha santri itu, FSN telah membentuk Gus Iwan. yang merupakan singkatan dari Santri Bagus yang Pintar Mengaji dan Usahawan. Hal itu merupakan praktik dari konsep Arus Baru Ekonomi Indonesia. 

“Santri-santri zaman now, harus adaptable. Ini zamannya sudah zaman Revolusi Industri 4.0. Santri pasti mampu beradaptasi di segala zaman.  Sebab kita sudah punya pedoman dalam menghadapi berbagai perubahan zaman. Yaitu kaidah al-muhafadzatu 'ala qadim as-shalih, wa al-akhdzu bi al jaded al-aslah (menjaga yang lama yang masih baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik yaitu melakukan transformasi dengan tetap menjaga tradisi),” katanya.  

Ketua Panitia Kongres Santri dan Rapat Kerja FSN, Gus Arif Rahmansyah Marbun, menjelaskan FSN sebagai rumah besar santri ingin membangun sinergi poros gerakan sosial Keumatan dan kebangsaan untuk Indonesia maju. Salah satunya, FSN mendorong terwujudnya Kementerian Khusus Pondok Pesantren.  

“Forum Santri Nasional sebagaimana kita cita-citakan adalah rumah besar santri, yang akan menjadi ladang khidmat bagi para santri-santri unggulan, agar santri makin maju, mandiri, dan makin berdaya,” ujarnya. 

Wakil Rais Aam FSN ini mengaku bertekad akan menjalankan dan memenuhi harapan para ulama dan pendiri bangsa. Seperti, harapan KMA agar santri dapat berperan menjaga NKRI. 

“Kongres Santri ini adalah momentum kita untuk merapatkan barisan. Sahabat-sahabatku, saatnya kita bersatu, kita hadirkan kekuatan santri sebagai poros pemberdayaan nasional," katanya. 

Gus Arif pun menyatakan, bahwa Kongres Santri awal dari kemajuan gerakan para santri. "Ini awal kita take off dan harus terbang setinggi mungkin. Dan, kita harus menentukan posisi landing yang tepat," ujarnya.  

"Melalui Kongres pertama ini, kita berikhtiar untuk memperkuat kapasitas diri dan kelembagaan. Kita perkuat SDM santri. Kita kobarkan cita-cita FSN sebagai poros baru kemasyarakatan dan kebangsaan,” tambahnya. 

Rais Aam FSN dan juga Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA, Gus Syauqi Ma'ruf Amin berharap, FSN dapat menjadi wadah perjuangan para santri. FSN akan berusaja menciptakan santri pancasilais.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2Wzfahg
March 30, 2019 at 11:29PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Wzfahg
via IFTTT

No comments:

Post a Comment