Pages

Thursday, February 14, 2019

Kekalahan Perdana Solskjaer

Sementara, Zaniolo menjadi bintang kemenangan AS Roma di Olimpico.

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Eko Supriyadi

MANCHESTER -- Ole Gunnar Solskjaer akhirnya merasakan kekalahan bersama Manchester United. Adalah Paris Saint-Germain (PSG) yang menghadirkan kekalahan perdana untuk Solskjaer.

Iblis Merah harus mengakui ke unggulan Les Parisiens ketika melakoni leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Old Trafford, Rabu (13/2) dini hari WIB. Duel sengit tengah pekan tersebut berakhir dengan skor 2-0 untuk PSG.

Kekalahan tersebut menjadi yang pertama dari 12 laga Solskjaer sebagai pelatih sementara Manchester United. Sebelumnya, timnya memetik 10 kemenangan dan sekali imbang di Liga Primer Inggris dan Piala FA.

Solskjaer mengakui tim asuhannya kalah level dibandingkan tamu dari Paris tersebut. "Kami tidak berada di level yang tepat. PSG memiliki kualitas merata di seluruh tim. Itulah mengapa mereka berada di antara favorit Liga Champions," kata Solskjaer dikutip Four Four Two.

Menurut Solskjaer, pemainnya sempat bermain di luar level yang seharusnya. Oleh karena itu, pelatih asal Norwegia itu mengatakan, kekalahan dari PSG itu menjadi pelajaran berharga bagi timnya untuk melakoni leg kedua di Paris, awal bulan depan.

Solskjaer meminta Jesse Lingard cs tidak berkecil hati selepas kekalahan dari PSG, meskipun misi Iblis Merah pada leg kedua di Parc des Princes bakal sulit. Terlebih, Paul Pogba dipastikan absen karena telah mendapatkan kartu merah. Di samping itu, PSG bisa saja sudah kembali diperkuat Edinson Cavani yang saat ini cedera.

Kemenangan PSG di Old Trafford tak lepas dari sosok Angel Di Maria. Pemain asal Argentina itu menyumbang assist untuk gol pertama PSG yang dicetak Presnel Kimpembe. Di Maria juga mengarsiteki gol kedua PSG yang dibuat Kylian Mbappe.

Sejak kick-off bergulir, kehadiran Di Maria menjadi bulan-bulanan suporter Manchester United. Mantan pemain Real Madrid dan Mancherster United itu disoraki fan Iblis Merah saat pertama menyentuh bola.

Bahkan, dia dilempari botol oleh suporter di Old Trafford. Namun, pemain berusia 30 tahun itu dengan santai mengambil botol tersebut dan pura-pura meneguk isinya. Perlakuan tak mengenakkan dari publik Old Trafford pun dijawab Di Maria dengan aksi gemilang di lapangan. Kemenangan PSG seakan menjadi reaksi Di Maria untuk suporter Iblis Merah.

Pelatih PSG Thomas Tuchel pun angkat bicara melihat perlakuan suporter Manchester United kepada Di Maria. "Kalau kalian mengganggunya, itu sama sekali tidak membuat Di Maria menjadi lebih lemah," kata Tuchel, seperti dikutip Reuters.

Tuchel juga mengkritisi dorongan yang dilakukan Ashley Young kepada Di Maria. Pasalnya, Di Maria terdorong keluar hingga menabrak pembatas lapangan saat berusaha berebut bola dengan Young. Karena menabrak pagar dengan cukup keras, Di Maria sempat mengerang kesakitan sambil memegangi kakinya.

Beralih ke Roma, laga sengit juga berlangsung di ibu kota Italia itu. AS Roma menjamu FC Porto di Olimpico. Leg pertama babak 16 besar Liga Champions itu pun dimenangkan oleh tuan rumah. I Lupi menang dengan skor 2-1. Ketiga gol dalam pertandingan semalam baru terjadi pada interval kedua.

Dua gol kemenangan Serigala Ibu Kota dicetak oleh Nicolo Zaniolo. "Ini malam yang luar biasa. Saya tidak bisa berkata-kata dan tidak pernah terpikirkan sama sekali," kata Zaniolo, dilansir Football Italia. Juru taktik AS Roma Eusebio di Francesco memuji penampilan anak asuhnya atas kemenangan 2-1 dari Porto. ¦ ed: citra listya rini

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2DEI9so
February 14, 2019 at 04:40PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2DEI9so
via IFTTT

No comments:

Post a Comment