REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Surah an-Nisa’ menjadi pembuka materi pendakwah sekaligus pakar pendidikan keluarga, Umu Balqis, menyampaikan materi parenting dengan tema "Reflkesi Pengasuhan".
Umu Balqis menjadi tokoh yang diundang untuk mengisi rangkaian acara Festival Republika 2018 Menebar Kebaikan Menguatkan Kepedulian.
"Jadi di Alquran surah an-Nisa’ ayat sembilan ini secara gamblang menyampaikan ketakutan kita terhadap ilmu, ekonomi, dan keterampilan anak-anak kita setelah kita tidak ada," katanya kepada peserta seminar yang didominasi ibu muda dan calon ibu, di Aula Majid At-Tin ,Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Ahad (30/31).
Untuk itu, kata Umu Balqis, sebagai orang tua harus memiliki kewaspadaan dalam pola asuh agar ketika anak-anak ditinggalkan mereka siap menghadapi segala tantangan di dalam kehidupan sosialnya di masyarakat.
"Itu main job (pekerjaan utama) sebagai seorang ibu, seorang ayah seorang pengasuh pendidik anak," katanya.
Terkadang, kata Umu Balqis, masalah menjadi kompleks ketika anak-anak mendapatkan kedua orang tuanya yang sibuk bekerja. Dengan alasan merasa bersalah orang tua memanjakan anak-anaknya yang segala keinginannya dipenuhi dan menjadi penyebab anak-anak tidak mandiri.
"Karena dimanjakan alhasil anak itu tidak terbentuk skill dan kemandiriannya. Nah itu salah satu PR kita karena Allah memerintahkan kita untuk menyiapkan anak-anak kita sebaik mungkin," katanya menjelaskan salah satu tafsiran sederhana ayat ke-9 surah an-Nisa’.
Umu Balqis mengungkapkan, surah an-Nisa’ ayat ke-9 itu menjadi penyemangatnya ketika dia mulai kendor dalam mendidik anak-anaknya di rumah.
"Bukan perkara siapa kita tapi bagaimana anak-anak ketika ditinggalkan bagaimana nanti kesiapannya. Itulah fokus kita sebagai orang tua," katanya.
http://bit.ly/2RunPCK
December 31, 2018 at 05:50PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2RunPCK
via IFTTT
No comments:
Post a Comment