Pages

Saturday, April 20, 2019

Kemendikbud: Sekolah Harus Ikuti Perkembangan Global

Pada era globalisasi pendidikan di Indonesia dituntut untuk terus ditingkatkan.

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKLINGGAU -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan menyelenggarakan Pekan Pendidikan dan Kebudayaan serentak di seluruh Indonesia. Pada kegiatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengingatkan agar sekolah mengikuti era globalisasi.

Pada era globalisasi, kata Didik, pendidikan di Indonesia dituntut untuk terus ditingkatkan. Globalisasi juga akan membawa orang asing untuk bekerja di Indonesia. Hal itu, menurut dia tidak bisa dibatasi karena dunia yang semakin cepat berubah.

"Tentu kita perlu menyiapkan anak Indonesia sehingga anak Indonesia bisa berkompetisi dengan sehat dan berkualitas tinggi," kata Didik ketika hadir di Pekan Pendidikan dan Kebudayaan di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Sabtu (20/4).

Pekan Pendidikan dan Kebudayaan ini, menurut Didik harus menjadi bahan evaluasi kinerja seluruh pihak yang berada di dunia pendidikan. Setiap tahunnya, harus ada pembaruan dan peningkatan dalam pendidikan di Indonesia.

Didik juga menjelaskan Kemendikbud selalu berusaha meningkatkan angka partisipasi partisipasi (APK) kasar sekolah. Saat ini, anak usia Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah seluruhnya bersekolah.

"Dalam hal untuk meningkatkan akses pendidikan, alhamdulillah tidak ada satupun menurut data yang ada pada kami, anak usia SD yang tidak bersekolah, begitu juga SMP. Krn berdasarkan apk tingkat nasional sudah 105 persen artinya di atas 100 persen," kata Didik.

Jumlah tersebut dinilainya sudah sangat tinggi. Namun, Didik menambahkan, tantangan baru yang dihadapi Indonesia adalah meningkatkan kualitas pendidikan yang ada baik dari dasar hingga menengah.

Sementara itu, menurut Wali Kota Lubuklinggau, Prana Putra Sohe, pihaknya selalu berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang ada di kotanya. Ia ingin, Lubuklinggau bukan hanya menjadi daerah transit namun juga daerah tujuan bagi wilayah sekitarnya.

"Banyak orang yang tidak bersekolah di Lubuklinggau. Dia sekolah di tempat lain termasuk saya sendiri dan saudara-saudara saya. Sekarang, kita sudah mengarahkan Lubuklinggau, tidak menjadi kota transit tapi kota tujuan. Di sini ada banyak SMK, SMA yang sederajat lainnya yang mengisi pendidikan di Lubuklinggau," kata pria yang biasa disana Nanan ini.

Beberapa usaha yang dilakukan Pemerintah Daerah Lubuklinggau untuk meningkatkan kualitas pendidikan antara lain adalah adanya bus pelajar yang sudah beroperadi sejak lima tahun lalu. Selain itu, Nanan mengatakan pihaknya juga memberikan pakaian seragam, sepatu, dan tas gratis kepada seluruh disiswa SD dan SMP.

"Sehinga semarak pendidikan di kota Lubuklinggau bangkit terus dan ini menjadikan Lubuklinggau kota pendidikan," kata dia.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2KOcaMZ
April 20, 2019 at 07:23PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2KOcaMZ
via IFTTT

No comments:

Post a Comment